Selasa 13 Apr 2021 12:55 WIB

Polisi Jaga 147 Masjid di Bogor yang Miliki Banyak Jamaah

200 personel yang menjaga untuk memastikan diterapkannya protokol kesehatan di masjid

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah umat muslim melaksanakan Salat Jumat, di Masjid Raya Baitul Faidzin, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/1/2021). Selama Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimulai 11-25 Januari 2021, kapasitas tempat ibadah di Bogor dibatasi 50 persen.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah umat muslim melaksanakan Salat Jumat, di Masjid Raya Baitul Faidzin, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/1/2021). Selama Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimulai 11-25 Januari 2021, kapasitas tempat ibadah di Bogor dibatasi 50 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sebanyak 147 dari 850 masjid di Kota Bogor akan dijaga oleh Polisi Ramadhan dari Polresta Bogor Kota selama bulan Ramadhan. Penjagaan itu dilakukan mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 di tengah kegiatan keagamaan selama bulan Ramadhan melalui operasi Kurma Raya.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, 147 masjid tersebut diketahui memiliki jamaah yang cukup banyak jika dibandingkan dengan masjid lainnya.

Susatyo memerinci, ada 200 personel yang diturunkan sebagai Polisi Ramadhan. Guna memastikan diterapkannya protokol kesehatan di masjid, nantinya polisi akan bekerjasama dengan marbot dan para dewan kemakmuran masjid (DKM) di masing-masing masjid.

“Dari 850 mesjid di data kami, itu ada 147 mesjid yang memiliki jamaah cukup banyak. Maka kami menyiapkan Polisi Ramadhan sebanyak 200 orang, itu khusus hanya untuk berkolaborasi dengan para marbot dan para DKM untuk sama sama bisa menerapkan protokol kesehatan di tempat tempat ibadah," kata Susatyo, Senin (12/4).

 

Selain itu, lanjutnya, akan ada enam pos jaga tetap yang tersebar di lokasi yang berpotensi terjadinya kerumunan selama bulan Ramadhan. Pos jaga tersebut disiapkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Terutama menjelang waktu berbuka puasa dimana masyarakat kerap melakukan kegiatan ngabuburit.

"Jadi titik itu ada di BNR, Jalan Pandu Raya, Yasmin, Bubulak dan lainnya. Jadi pos itu kami siapkan untuk mencegah adanya pelanggaran protokol kesehatan maupun ganggu kamtibmas seperti trek-trekan dan sebagainya," jelas Susatyo.

Tak hanya itu, Susatyo menuturkan, akan ada 300 personel yang melakukan patroli untuk mencegah terjadinya kerumunan akibat kegiatan seperti ngabuburit dan sahur on the road (SOTR).

"Operasi Kurma Raya ini akan berlangsung selama dua pekan kedepan," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement