Rabu 01 Feb 2023 06:54 WIB

Ancaman Sesar Cimandiri Diantisipasi

Semua pihak belajar dari musibah gempa yang terjadi di Cianjur. 

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Foto udara rumah yang hancur akibat gempa dan longsor yang terjadi di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Foto udara rumah yang hancur akibat gempa dan longsor yang terjadi di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi berupaya memperkuat kolaborasi dalam menghadapi potensi ancaman bencana dari keberadaan sesar Cimandiri. Sehingga, ketika terjadi bencana khususnya gempa bumi, maka bisa diantisipasi dengan baik karena sudah ada kolaborasi.

Upaya ini salah satunya dibangun melalui seminar yang digagas BPBD dengan mengangkat tema penguatan pentahelix dalam membangun ketangguhan dari ancaman Sesar Cimandiri. Seminar yang diadakan di Hotel Balcony Sukabumi, Selasa (31/1/2023) ini diikuti oleh para pemangku kepentingan diantaranya unsur pentahelix yakni akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.

Baca Juga

"Seminar ini dimaksudkan pula untuk memberikan edukasi mengenai mitigasi bencana, sehingga proses penanganan ketika terjadi bencana bisa dilakukan dengan cepat," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami. Khususnya terkait ancaman Sesar Cimandiri.

Oleh karenanya, lanjut Zulkarnain, BPBD melakukan duaa upaya dalam mengedukasi masyarakat. Pertama dengan mitigasi kultural untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar waspada terhadap risiko bencana.

Kemudian melalui mitigasi struktural yang memberikan edukasi mengenai pembangunan infrastruktur yang memiliki ketahanan terhadap gempa. Sehingga, dalam seminar ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranya dari Pusat Stasiun Geofisika Bandung dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Dalam momen itu juga, lanjut Zulkarnain, dilaksanakan penandatanganan komitmen berbagai unsur stakeholder terkait penanggulangan bencana. Langkah ini, kata dia, dalam membangun kesepahaman bersama dalam menangani bencana.

Di sisi lain Zulkarnain mengajak, semua pihak belajar dari musibah gempa yang terjadi di Cianjur yang menggegerkan tanah air November 2022 lalu. Peristiwa itu memberikan hikmah yang sangat luar biasa.

Dalam artian, ucap Zulkarnain, upaya kesiapsiagaan sudah harus dilakukan dari sejak awal. Mulai dari sejak dini menyiapkan merencanakan, bagaimana bisa melakukan penyelamatan yang lebih baik ketika terjadi sebuah kejadian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement