Kamis 02 Feb 2023 18:19 WIB

Kabupaten Bekasi Punya Mangga ‘Dalban Daram’

Pemkab Bekasi sudah mendapat sertifikat varietas lokal mangga Dalban Daram.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Mangga Dalban Daram Bekasi.
Foto: Situs web Pemkab Bekasi
Mangga Dalban Daram Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, mendaftarkan varietas mangga lokal “Dalban Daram”. Usulan varietas mangga lokal Kabupaten Bekasi itu disebut sudah disetujui Kementerian Pertanian (Kementan).

Awalnya Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bekasi mendapatkan informasi soal buah mangga yang berukuran terbilang besar di wilayah Muaragembong. Setelah dicek, mangga tersebut ternyata banyak dibudidayakan oleh masyarakat setempat.

“Mangga yang banyak dibudidayakan di Kecamatan Muaragembong ini memiliki ukuran lebih besar, dengan rasa manis yang khas,” ujar Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan Balitbangda Kabupaten Bekasi Indra Wahyudhi, Rabu (1/2/2023).

Indra mengaku mengecek langsung ke lapangan. Menurut dia, warga di wilayah Muaragembong mengenal jenis mangga yang dibudidayakan di sana dengan sebutan “Dalban”. Namun, saat ditemui di pasaran, dikenal dengan nama yang beda.

 

“Buahnya cukup besar dari buah mangga varietas lain. Satu mangga ada yang mencapai dua kilogram. Saya menilai buah ini belum ada di daerah lain, hanya ada di Muaragembong. Akhirnya kami berinisiatif mengidentifikasi bersama Kementerian Pertanian,” kata Indra.

Setelah menerima hasil observasi dan identifikasi, Indra mengatakan, Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan resmi mendaftarkan varietas mangga lokal di Muaragembong itu ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementan pada 24 Januari 2023. “Usulan itu dikabulkan dengan pemberian sertifikat varietas lokal atas nama mangga Dalban Daram Bekasi dengan Nomor 1978/PVL/2023,” kata Indra.

Dengan tanda daftar tersebut, Indra mengatakan, mangga Dalban Daram Bekasi resmi menjadi hak jual milik masyarakat di wilayah yang bersangkutan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Indra menilai, mangga Dalban Daram Bekasi memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga dapat terus dikembangkan masyarakat. Menurut dia, mangga tersebut berpotensi juga dibudidayakan di kawasan lain wilayah Kabupaten Bekasi.

“Penting juga agar di pasaran orang tidak lagi menyebut nama mangga lain, tetapi mangga Dalban Daram Bekasi. Sehingga, orang kenal jika Kabupaten Bekasi juga memiliki buah mangga khas sendiri, dan itu akan menjadi nilai ekonomi juga buat masyarakat. Terlebih panen produksi ini bisa mencapai 2,5 ton per hari,” kata Indra.

Salah satu warga asal Desa Pantai Bahagia, Muaragembong, Nenah (56 tahun), yang membudidayakan mangga Dalban, menyebut jenis mangga itu sudah ada sejak lama. “Ya dari dulu orang di sini menyebut nama mangganya Dalban, mungkin karena memiliki ukuran yang sangat besar,” kata dia.

Nenah membudidayakan mangga di halaman depan rumahnya. Selain buahnya, kata dia, bibit pohon mangga ini juga dijual. Menurut dia, warga yang membeli bibit ini biasanya melakukan budi daya mangga juga. “Hasilnya, seperti bibit dan buah, bisa dijual. Kalau bibit kami jual tergantung ukuran tinggi pohon. Semeter biasanya kami jual Rp 50 ribu per pohon,” ujar Nenah.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement