Rabu 08 Feb 2023 15:23 WIB

Harga Beras Naik, Pemkab Indramayu akan Koordinasi Bulog

Sejumlah pedagang di Indramayu mengaku kesulitan mendapatkan pasokan beras.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Warga sedang memilih beras di kios beras yang ada di Pasar Mambo, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (23/1/2023).
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Warga sedang memilih beras di kios beras yang ada di Pasar Mambo, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (23/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, akan melakukan koordinasi dalam menyikapi kenaikan harga beras. Harga beras di pasaran sudah dari beberapa pekan lalu mengalami kenaikan.

Menurut Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu Iing Kuswara, koordinasi akan dilakukan dengan instansi terkait untuk membahas langkah-langkah menghadapi kenaikan harga dan berkurangnya pasokan beras.

Koordinasi itu disebut akan melibatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian, serta Bulog Indramayu. “Kami akan segera mengadakan rapat koordinasi,” ujar Iing, Rabu (8/2/2023).

Menurut salah satu pedagang beras di Pasar Baru Indramayu, Ida, harga beras termurah saat ini berkisar Rp 11.000-11.500 per kilogram. Beras termurah ini kualitasnya rendah. Adapun beras kualitas sedang harganya sekitar Rp 12 ribu per kilogram dan beras kualitas super sekitar Rp 13 ribu per kilogram. “Harganya naik terus hampir tiap pekan, barangnya juga susah,” kata Ida, Rabu (8/2/2023).

 

Ida menjelaskan, sebelumnya harga beras medium sekitar Rp 9.500 ribu per kilogram dan beras premium sekitar Rp 11.500 per kilogram. Ia memperkirakan harga beras bisa terus naik sebelum masa panen. Pasalnya, kata dia, harga beras bergantung harga dan pasokan gabah hasil panen petani.

Pedagang beras di Jalan Tanjungpura, Indramayu, Eni, harga beras naik seiring sulitnya mencari pasokan. “Nyari pasokan berasnya lagi susah,” kata Eni.

Menurut Eni, sejak awal Januari hingga pekan pertama Februari, harga beras naik dua kali. Sekali naik sekitar Rp 500-1.000 per kilogram. Kenaikan harga ini disebut dikeluhkan konsumen. “Konsumen pastinya pada mengeluh. Kasihan sih, tapi mau bagaimana lagi, saya juga belinya mahal. Walaupun (harga beras) mahal, mereka tetap beli karena kan butuh,” ujar Eni.

Warga asal Kecamatan Indramayu, Kartinah (54 tahun), mengaku kini terpaksa mengurangi pembelian beras karena harganya naik. “Biasanya beli sekaligus sepuluh kilogram, sekarang belinya lima kilogram dulu. Kalau habis, baru beli lagi. Soalnya, kalau beli sekaligus, uangnya enggak cukup,” kata dia, saat sedang membeli beras di Pasar Indramayu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement