Selasa 11 Jul 2023 23:13 WIB

Ada Tol Cisumdawu, Ridwan Kamil Senang Bisa Ngebut ke Bandara Kertajati

Ridwan Kamil mengungkap persoalan terberat dalam pembangunan Tol Cisumdawu.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Presiden Joko Widodo meresmikan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Selasa (11/7/2023).
Foto: Dok Humas Pemprov Jabar
Presiden Joko Widodo meresmikan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Selasa (11/7/2023).

REJABAR.CO.ID, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bersyukur Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) akhirnya diresmikan. Adanya jalan tol itu dapat mempercepat akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Tol Cisumdawu diresmikan Presiden Joko Widodo, Selasa (11/7/2023). Setelah 12 tahun pembangunannya, jalan tol sepanjang 61,6 kilometer yang menghubungkan Bandung dengan Majalengka itu bisa dioperasikan secara penuh.

Baca Juga

“Saya sangat bahagia, gembira, 12 tahun prosesnya sangat panjang pembangunan jalan tol,” ujar Ridwan Kamil.

Diresmikannya Tol Cisumdawu melengkapi infrastruktur jalur darat di Jabar. Khususnya yang dapat mendukung operasional BIJB Kertajati. Bandara itu sejak Desember 2021 juga sudah terhubung dengan akses tol ruas Cikopo-Palimanan.

Ridwan Kamil mengaku sudah mencoba perjalanan melalui Tol Cisumdawu ini. “Sekarang diresmikan Pak Presiden, ini luar biasa. Dari Bandung ke Cirebon, biasanya enam jam, sekarang bisa 70-75 menit. Tadi saya tes ngebut 45 menit ke Bandara Kertajati,” kata dia.

Pembangunan Tol Cisumdawu ini merupakan hasil kolaborasi sejumlah pihak. Pemerintah daerah bertugas mengurus pembebasan lahan untuk pembangunannya. Sementara konstruksinya dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan badan usaha jalan tol PT Citra Karya Jabar Tol.

Menurut Ridwan Kamil, terwujudnya infrastruktur besar seperti Tol Cisumdawu membuktikan jika pembangunan harus melewati proses berliku. “Ini jadi pelajaran buat kita, tidak bisa seperti menyulap sesuatu,” kata dia.

Ridwan Kamil pun mengungkap proses terberat dalam upaya mewujudkan pembangunan Tol Cisumdawu, yaitu pembebasan lahan. “Dalam evaluasi saya, selalu terberatnya itu di proses pembebasan lahan, yang selalu melahirkan dinamika. Itulah kenapa tol dan bandara BIJB finisnya tidak bersamaan,” ujar dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement