REJABAR.CO.ID, CIAMIS — Kawanan babi hutan dilaporkan masuk ke kawasan permukiman warga di wilayah Dusun Cipurut, Desa Cisaga, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Adanya kawanan hewan liar itu membuat warga setempat takut melakukan aktivitas sehari-harinya.
Aktivitas kawanan babi hutan itu sempat terekam video yang diambil oleh warga. Dalam video berdurasi 18 detik itu, terlihat beberapa babi hutan melintas di pinggir lapangan voli.
“Benar, ada babi hutan masuk ke permukiman warga di sini,” kata Kepala Dusun Cipurut, Iksan Akbar, saat dikonfirmasi Republika, Jumat (21/7/2023).
Iksan mengatakan, video tersebut diambil oleh salah seorang warga yang hendak berolahraga di lapangan voli pada Kamis (20/7/2023) sore. Karena melihat kawanan babi hutan, warga menjadi takut untuk berolahraga.
Menurut Iksan, gerombolan babi hutan itu sudah terlihat memasuki permukiman warga sejak pekan lalu. Sejauh ini, kata dia, kawanan hewan liar belum sampai merusak di lingkungan sekitar. “Tidak sampai merusak. Namun, banyak warga yang takut untuk beraktivitas,” katanya.
Karena meresahkan warga, Iksan mengatakan, petugas meminta bantuan tim pemburu untuk menangkap kawanan babi hutan itu. Tim pemburu mencoba menangkap babi hutan menggunakan jebakan.
“Alhamdulillah, tertangkap. Total yang sudah tertangkap itu ada delapan ekor dan dibawa oleh tim pemburu,” kata Iksan.
Meski demikian, masyarakat di Dusun Cipurut dan sekitarnya diminta tetap hati-hati. Sebab, diperkirakan masih ada babi hutan yang belum tertangkap.
Menurut Iksan, berdasarkan keterangan warga, jumlah babi hutan yang masuk ke permukiman beberapa waktu lalu sekitar 18 ekor. Warga diminta segera melapor kepada petugas apabila melihat kembali gerombolan babi hutan. “Sejauh ini belum muncul lagi, tapi diperkirakan masih ada,” kata dia.
Iksan memperkirakan kawanan babi hutan itu berasal dari kawasan perkebunan desa sebelah. “Di sana kan ada kebun yang dibabat, jadi kemungkinan hewannya lari ke sini,” ujar dia.
Fungsional Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah III Ciamis, Dede Nurhidayat, mengaku baru mendapatkan informasi soal babi hutan yang memasuki permukiman warga dari media. Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan ke lapangan.
“Kami juga belum bisa memperkirakan asal babi hutan itu karena kan di sekitar kawasan Cisaga itu tidak ada kawasan konservasi. Mungkin itu dari perkebunan karet,” kata Dede.
Menurut Dede, masuknya kawanan babi hutan ke kawasan permukiman biasa terjadi di beberapa daerah lain. Namun, hewan liar itu biasanya tak sampai merusak. “Kami akan lakukan pengecekan ke lapangan, apakah ada dampak ke masyarakat atau tidak. Kami akan selidiki lebih lanjut,” ujar Dede.