REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Sosok mantan Gubernur Jabar periode 1970-1975 Solihin GP di mata anak ketiganya Satria Kamal yang akrab disapa Ko Mamay merupakan seorang petempur. Meski dikenal tegas dan keras. Namun, sisi kelembutan almarhum muncul saat berkomunikasi pribadi.
"Petempur keras tegas kulit luarnya, udah hubungan antar pribadi lembut ada. Petempur," ujar Ko Mamay kepada wartawan di Gedong Sabau, Mako 2 Denma Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (5/3/2024).
Selama bertugas sebagai perwira tinggi TNI, ia mengatakan keluarga sering ditinggalkan demi tugas negara. Bahkan, kelahiran anak kedua almarhum dan dirinya tidak disaksikan oleh almarhum Solihin GP.
"Jelas bukan ditinggalin aja, ada dua anak lahir bapaknya gak ada. Orang istri hamil dia tugas lagi. Kebetulan nomor dua sama saya," katanya.
Satria Kamal menyebut kelahiran dirinya dan kakak keduanya disaksikan oleh prajurit atau sersan. Ia menyebut almarhum meninggalkan empat orang anak, sembilan cucu dan empat orang cicit.
Almarhum mengawali karier militer sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor lalu bergabung ke Divisi Siliwangi. Pernah menjabat Panglima Kodam XIV Hasanuddin dan anggota MPR 1998.
Sebelumnya, almarhum Letjen TNI (Pur) Solihin GP mantan Gubernur Jawa Barat Periode 1970-1975 sempat bolak balik ke rumah sakit Advent Kota Bandung untuk menjalani perawatan karena sakit. Dua belas hari sebelum meninggal dunia, almarhum mengalami komplikasi. Almarhum yang berusia 97 tahun meninggal dunia pada Selasa (5/3/2024) sekitar pukul 02.45 WIB.
Satria Kamal yang akrab disapa Ko Mamay, anak ketiga almarhum Solihin GP mengatakan ayahnya tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Namun, sempat mengalami penyakit stroke dan lumpuh sebanyak enam kali.
"Pertama usia sudah 97, beliau almarhum gak ada penyakit kronis cuma dulu pernah mengalami stroke enam kali. Terakhir sempat lumpuh tapi dengan upaya pengobatan akhirnya bisa jalan cuma karena udah usia di kursi roda," katanya di Makodam III Siliwangi, Selasa (5/3/2024).
Ayahnya, kata dia, sempat menjadi anggota MPR RI tahun 1998. Beberapa waktu terakhir, ayahnya pun tiga kali masuk rumah sakit. Ko Mamay menyebut almarhum masuk rumah sakit pertama karena dehidrasi.
"Kemarin ada tiga kali masuk rumah sakit Advent, pertama karena dehidrasi ditangani dua hari sudah sehat kembali diberi vitamin dan cairan yang dibutuhkan tubuhnya," kata dia.