REJABAR.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, menginstruksikan pemerintah daerah hingga ke tingkat pemerintahan terkecil, seperti desa/kelurahan untuk berperan aktif untuk memastikan setiap pekerja menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Yakni, melalui optimalisasi program Jamsostek dan program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Mari bersama-sama kita dorong dan perkuat sistem jaminan sosial ketenagakerjaan agar seluruh pekerja dan keluarganya terlindungi dari berbagai risiko dan kerentanan. Serta mempercepat perwujudan kerja keras bebas cemas bagi seluruh tenaga kerja Indonesia,” ujar Wapres saat menganugerahkan Paritrana Award kepada 12 Provinsi, 11 Kabupaten/Kota, 3 Desa, serta 13 pelaku usaha yang dinilai sukses mendukung implementasi program jaminan sosial ketenagakerjaan di Plaza BPJAMSOSTEK, belum lama ini.
Penganugerahan Paritrana Award tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah mengakselerasi terwujudnya keadilan dan kesejahteraan sosial bagi pekerja Indonesia secara menyeluruh. Saat ini, memasuki tahun ke-7 penyelenggaraan Paritrana Award, capaian universal coverage jaminan sosial ketenagakerjaan terus mengalami peningkatan.
Dalam sambutannya, Wapres Ma'ruf mengatakan, pemerintah tengah bergerak untuk meningkatkan universal coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Pihaknya berharap pada tahun 2045, 99,5 persen pekerja di Indonesia telah dapat terlindungi. Program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan wujud nyata hadirnya negara dalam memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi pekerja dan keluarganya.
"Dalam upaya menuju Indonesia Emas 2045, salah satu pilar pembangunan yang hendak dicapai, yaitu pembangunan manusia melalui reformasi ketenagakerjaan. Pemerintah terus berupaya meningkatkan universal coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan,” katanya.
Hal tersebut juga sejalan dengan APBN Tahun 2025 yang berfokus pada peningkatan kualitas SDM melalui penguatan Perlinsos untuk sepanjang hayat dalam rangka membangun demografi Indonesia menuju aging society.
Menurut Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo, hingga saat ini jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan mencapai 39,2 juta pekerja atau meningkat 49,34 persen sejak awal Paritrana Award digelar. Hal ini menunjukkan bahwa berkat komitmen dan sinergi yang kuat dari seluruh pihak, mampu mendorong terciptanya kesejahteraan bagi para pekerja.
"Sampai hari ini sebanyak 39,2 juta tenaga kerja telah terlindungi. Memang angka ini masih jauh dari jumlah penduduk bekerja Indonesia yang dapat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yakni sejumlah 101 juta pekerja. Dari total jumlah pekerja yang terlindungi terdapat 2,81 juta merupakan pekerja rentan,” kata Anggoro.
Pekerja rentan, kata dia, merupakan pekerja yang sangat membutuhkan perlindungan. Karena kerawanan ia dan keluarganya akan terjatuh dalam kemiskinan ekstrem. "Oleh karena itu saya mengajak kita semua dari Pemerintah Tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota hingga Desa bersama-sama mengupayakan perlindungan bagi pekerja rentan,” katanya.
Sejalan dengan itu BPJS Ketenagakerjaan juga tengah memfokuskan strategi perluasan kepesertaan untuk menjangkau pekerja pada ekosistem desa, ekosistem pasar, UKM & E-Commerce serta Pekerja Rentan.
BPJS Ketenagakerjaan juga, berkolaborasi dengan tokoh-tokoh masyarakat inspiratif di seluruh penjuru tanah air untuk meningkatkan literasi program dan manfaat serta mempermudah akses bagi para pekerja pada perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Sementara itu dari sisi manfaat, sepanjang tahun 2023 hingga Agustus 2024 BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan manfaat sebesar Rp 90 Triliun kepada 7,3 juta peserta/ahli waris yang terdiri dari 5 program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Di dalamnya termasuk manfaat beasiswa yang telah diberikan kepada 160 ribu anak peserta dengan total nilai Rp 663 miliar.
Dari tahun ke tahun, kata dia, jumlah tersebut juga terus mengalami peningkatan. Dengan demikian berarti semakin banyak pekerja yang telah merasakan manfaat perlindungan dari negara melalui BPJS Ketenagakerjaan. Dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan turut berkembang seiring bertambahnya jumlah peserta. Anggoro menuturkan kini jumlahnya menyentuh Rp767,23 triliun. Besarnya dana yang dikelola membuat BPJS Ketenagakerjaan berupaya untuk bisa memberikan pengembangan yang optimal namun dengan risiko yang tetap terukur.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakaerjaan Jawa Barat Romie Erfianto menyampaikan ucapan selamat kepada para pihak yang mendapatkan penghargaan paritrana dan juga kepada Bupati Kabupaten Bandung serta Kepala Desa Arjasari karena sudah menjadi salah satu pemenang dalam Penghargaan Paritrana Award Tahun 2024 tersebut. “Saya berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bupati Kabupaten Bandung," ujar Romie.
Karena, kata Romie, Kabupaten Bandung telah memberikan perlindungan jaminan sosial secara optimal kepada masyarakat di kabupaten bandung khususnya perlindungan terhadap petani, guru ngaji, Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), perlindungan masyarakat (Linmas), dan petugas pos pelayanan terpadu (posyandu) di Kabupaten Bandung. "Saya juga apresiasi saya berikan kepada Kepala Desa Arjasari Kabupaten Bandung karena sudah mendukung Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, semoga hal ini juga bisa di lakukan oleh kepala daerah lainnya agar masyarakat pekerja bisa sejahtera,” kata Romie.
Anugerah Paritrana Award 2024, kata Romie, diberikan sebagai pengakuan atas dedikasi dan komitmen Pemerintah dan Pemberi Kerja dalam melindungi pekerja rentan melalui program BPJS Ketenagakerjaan. "Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kepatuhan serta peran aktif kesadaran terhadap pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan," kata Romie.
Daftar Pemenang Paritrana Award pada gelaran Paritrana Award tahun ini terdapat penambahan kategori yakni penghargaan kepada Pemerintah Desa/Kelurahan. Selain itu untuk kategori Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota, tak hanya dibagi dalam zonasi, namun juga dibuat lebih spesifik dimana akan dipilih Pemda yang memiliki Inovasi Terbaik, Coverage Terbaik dan Growth Terbaik.