REJABAR.CO.ID, CIANJUR-- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mengalokasikan dana Rp 2 miliar per tahun untuk membayar insentif 1.800 Relawan Tangguh Bencana (Retana) yang tersebar di seluruh desa di Cianjur.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Kusmana Wijaya, selama ini pihaknya hanya bisa memberikan insentif sebesar Rp100 ribu per orang per bulan bagi anggota Retana yang tersebar di 360 desa/kelurahan se-Kabupaten Cianjur.
"Keberadaan Retana di setiap desa sangat membantu BPBD Cianjur mulai dari pengawasan, pendataan, dan penanganan cepat ketika terjadi bencana, sehingga kami baru bisa memberikan insentif Rp100 ribu per bulan," ujar Asep, Selasa (5/11/2024).
Asep menjelaskan, dana Rp2 miliar berdasarkan penghitungan setiap desa memiliki lima orang Retana yang memiliki tugas cukup berat menjadi garda terdepan BPBD dalam penanganan dan penanggulangan bencana. Serta, melakukan pendataan dan pemetaan.
Meskipun diberikan insentif kecil dengan tanggungjawab yang besar, kata dia, tidak membuat Retana yang dibentuk sejak tahun 2019 patah semangat dalam menjalankan tugasnya menjaga dan mengawasi wilayahnya masing-masing dari dampak bencana alam.
"Terbentuknya Retana didasari pertimbangan luas wilayah Cianjur secara administrasi, terbagi menjadi 360 desa dan kelurahan di 32 kecamatan, di mana sebagian besar wilayah Cianjur rawan terjadi bencana alam," katanya.
Sedangkan selama ini, kata dia, petugas di BPBD Cianjur terbatas untuk cepat sampai ke lokasi ketika terjadi bencana alam terutama di wilayah selata. Sehingga, kehadiran Retana menjadi garda terdepan dalam melakukan berbagai langkah penanggulangan hingga penanganan cepat.
"Harapan kami ada penambahan insentif bagi Retana yang tugasnya sangat berat, termasuk melakukan pemetaan kebencanaan di wilayah tugasnya masing-masing, terlebih selama ini keberadaan mereka menjadi garda terdepan pemerintah daerah dalam penanganan dan penanggulangan bencana," katanya.
Sementara anggota Retana yang sudah bertugas sejak tahun 2019 di wilayah selatan Cianjur, mengatakan tidak pernah memikirkan imbalan dalam setiap tugas yang diberikan terlebih selama ini mereka bekerja ikhlas dengan dasar kemanusiaan.
"Kalau ada anggarannya tentu ingin lebih, namun selama ini kami dipercaya melakukan tugas sebagai relawan yang mengedepankan azas kemanusiaan terlebih penempatannya di desa di mana kami tinggal, jadi ikhlas dengan niat ibadah," kata anggota Retana Cidaun Sandi.