REJABAR.CO.ID, BANDUNG-- Pemerintah Kota Bandung menindaklanjuti riset Institut Teknologi Bandung dan Universitas Padjadjaran (Unpad) mengenai penanganan sampah di Kota Bandung. Yakni, dengan melakukan survei ke sejumlah lokasi pengelolaan sampah, Jumat (7/3/2025) pagi hingga sore.
Survei dipimpin langsung oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan didampingi berbagai jajarannya, antara lain Asisten Daerah 2 Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, dan lain-lain. Survei tersebut merupakan tindak lanjut akselerasi penanganan sampah oleh Pemkot Bandung yang bersinergi dengan perguruan tinggi.
Lokasi survei merupakan sampel yang sudah diteliti oleh tim dari ITB dan Unpad. Yakni, meliputi mesin motah di Patra Komala, Sumur Bandung, TPST Tegalega Regol, TPST Nyengseret Astana Anyar, Mesin Motah di Cigondewah Bandung Kulon, KBS dan magotisasi Jamaras di Jatihandap, Rencana TPST Gedebage, TPSS Gedebage GBLA, dan Rumah Magot TPS Rancabolang Gedebage.
Hasil survei hari ini, akan menjadi dasar dalam merumuskan langkah konkret mengatasi permasalahan di Kota Bandung. Menurut, Dr Moch Chaerul, Koordinator Tim ITB Pelaksana Penanganan Sampah Kota Bandung, mengatakan, permasalahan sampah di Kota Bandung memerlukan penanganan segera dengan tetap mempertimbangkan perlindungan lingkungan. Hal ini dapat dilakukan, antara lain dengan aplikasi teknologi pengolahan sampah yang tepat guna dan pemberdayaan masyarakat secara mandiri.
Selain bertujuan untuk mengevaluasi kondisi eksisting, kata dia, melalui survei ini diharapkan dapat ditemukan berbagai model-model penanganan sampah berkelanjutan yang disesuaikan dengan kondisi spesifik suatu wilayah di Kota Bandung.
Wali Kota Bandung berharap Tim ITB lebih berperan dalam implementasi berbagai teknologi penanganan sampah, sedangkan Tim Unpad berperan dalam pemberdayaan masyarakat terkait pengelolaan sampah.
Sebelumnya, dalam diskusi bersama Wali Kota Bandung Muhammad Farhan di Balai Kota Bandung, Kamis (6/3/2025), Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T. menyampaikan komitmen kampus untuk mendukung program Pemkot Bandung. Hal ini sebagai peran kampus untuk berdampak bagi lingkungan sekitar. Beliau mengatakan, terdapat sejumlah masukan yang disampaikan, mulai dari perencanaan aksi untuk solusi darurat, jangka menengah, maupun jangka panjang.