Ahad 20 Jul 2025 14:36 WIB

Demul Jadi Bapak Asuh Anak Korban Tragedi Rebutan Makanan Gratis di Pesta Rakyat di Garut

Demul akan mempersiapkan kebutuhan pendidikannya hingga ke jenjang kuliah

Red: Arie Lukihardianti
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Pesta rakyat pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina, di Kabupaten Garut, yang menelan korban tiga orang tewas, Jumat (18/7/2025) lalu masih menyisakan duka. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pun, menemui keluarga korban untuk meminta maaf. Adapun tiga orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut ialah, seorang anggota polisi Bripka Cecep Saepul Bahri (39) yang tengah bertugas lalu Vania Aprilia seorang anak berusia 8 tahun dan Dewi Jubaeda (61). 

Dedi Mulyadi mengatakan siap menjadi bapak asuh bagi anak-anak yang ditinggalkan oleh korban. Hal itu, diungkapkan Demul saat mengunjungi rumah Bripka Cecep Saeful Bahri yang merupakan bhabinkamtibmas di Polres Garut. Bripka Cecep menjadi salah satu korban saat bertugas mengamankan dan mengevakuasi warga yang berdesakan masuk ke dalam Pendopo Garut.

Baca Juga

Di rumah duka, Demul bertemu dengan ketiga orang anak Bripka Cecep. Dedi, langsung memanggil ketiga orang anaknya dan duduk bersebelahan untuk menyampaikan duka.

Di hadapan keluarga korban, Demul mengungkapkan akan menjadi bapak asuh untuk ketiga orang anak yang ditinggalkan Bripka Cecep. Bahkan, kepada anak pertama yang bernama Muhammad Raihan, Demul mengatakan, akan mempersiapkan kebutuhan pendidikannya hingga ke jenjang kuliah, bahkan mempersiapkan untuk masuk ke Akademi Kepolisian.

"Mulai sekarang jadi anak Pak Dedi yah? nanti sekolah, nanti kuliah atau persiapan menjadi Akpol nanti kita siapkan," ujar Dedi Mulyadi dikutip dari akun youtube miliknya, Ahad (20/7/2025).

Pernyataan Demul pun, disambut isak tangis anak Bripka Cecep. Melihat sang anak menangis, Demul lantas memeluk dan memberikan semangat untuk terus bersekolah. "Semangat sekolahnya, siapa tau nanti jadi Akpol," katanya.

Demul pun, menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi, meskipun dirinya tidak mengetahui terkait kegiatan pesta rakyat tersebut. Namun, sebagai ayah dari anaknya yang baru saja melangsungkan pernikahan, dirinya bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi.

"Tetapi yang melaksanakan adalah anak dan menantu, jadi Kang Dedi bertanggung jawab atas peristiwa itu, jadi mohon maaf. Mulai hari ini, ketiga anak ini adalah anaknya Pak Dedi. Gak usah mikirin biaya sekolah, gak usah mikirin jajan, semuanya ditanggung Pak Dedi," katanya.

Demul menyebut, saat ini anak asuhnya bertambah di Kabupaten Garut, setelah sebelumnya anak-anak dari korban peledakan amunisi juga diangkat menjadi anak asuhnya. "Nambah anaknya di Garut, kemarin yang korban peledakan amunisi di Cibalong," katanya

Saat menemui keluarga korban lainnya, yaitu orang tua Vania Arprilia di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Dedi Mulyadi meminta maaf atas peristiwa yang tak terduga tersebut.

"Ibu abdi nyuhunkeun dihapunteun ya atas nami Maula sareng Putri anu syukuran acara nikahan, hapunteun pisan (Ibu saya memohon maaf atas nama Maula dan Putri yang melaksanakan syukuran pernikahan, memohon maaf sekali)," katanya.

"Wios bapak tos takdirna panginteun (Tidak apa-apa bapak mungkin sudah takdirnya)," kata Mela yang merupakan ibu dari Vania, menjawab permintaan maaf dari KDM.

Mela menceritakan bahwa dirinya bersama anaknya Vania tengah berjualan di Alun-Alun Garut. Akan tetapi, saat bermain di sekitaran tempat berjualan tiba-tiba Vania tidak ada. Kemudian dirinya bersama 4 orang lain mencari Vania namun tidak ditemukan. Rupanya Vania ikut antre dalam acara makan gratis dan meninggal dunia.

Diberitakan sebelumnya, Demul menyampaikan permohonan maaf atas nama anaknya Maula dan Putri, karena akibat acara tersebut sejumlah warga Garut meninggal dunia. "Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa tersebut," katanya.

Demul pun mengaku sudah memerintahkan stafnya untuk berangkat ke Garut menemui keluarga korban dan memberikan uang duka cita.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement