Ahad 20 Jul 2025 21:26 WIB

Meriahnya KKJ 2025, Ajang UMKM Pamer Produk hingga Pelaku Wisata Unjuk Gigi Dongkrak Ekonomi Jabar

Banyak pengalaman yang bisa diperoleh UMKM dengan ikut KKJ 2025

Red: Arie Lukihardianti
Fashion show produk kreatif saat acara Sunda Karsa Fest Karya Kreatif Jawa Barat (KKJB) 2025 di Kota Bandung, Jumat (18/7/2025). Fashion show tersebut diikuti oleh para pegawai instansi pemerintah dan sejumlah kepala daerah di 27 kabupaten/kota dengan membawakan produk pakaian khas daerah masing-masing.
Foto:

Sunda Karsa Fest 2025 Ajang Sinergi Ekonomi Kerakyatan Kuatkan Budaya Lokal

Di acara Pembukaan KKJ 2025, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Muhamad Nur mengatakan, Sunda Karsa Fest 2025 merupakan integrasi dari tiga kegiatan tahunan utama, yaitu Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ), yang merupakan event ke-7 sejak tahun 2019, West Java Sharia Economic Festival (WJSEF) ke-4 sejak tahun 2022, dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) ke-17. Event ini, bersama-sama menghadirkan event monumental dan bersejarah sebagai bentuk nyata semangat kolaborasi ekonomi dan budaya di Jawa Barat.

Sunda Karsa Fest merupakan representasi sinergi ekonomi kerakyatan dan penguatan budaya lokal dalam kerangka digital. Ia juga menambahkan bahwa pengembangan UMKM, budaya dan pariwisata di Jawa Barat menjadi program kerja strategis Bank Indonesia. "Melalui pendekatan “lembur diurus, kota ditata” yang diusung oleh Pemprov Jawa Barat, Bank Indonesia mendukung penguatan desa-desa wisata binaan serta pelestarian budaya Jawa Barat guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif," kata Nur.

Nur menjelaskan, KKJ 2025 diikuti oleh 224 UMKM dan desa wisata yang ada di 27 kabupaten/kota. Selain itu, dalam rangkaian opening ceremony dilakukan juga penandatanganan Kerja sama ekspor antara Java Halu Coffee dan Varion Japan Ltd senilai 230 ribu dolar, Koperasi Megarmulya Gunung Tilu Coffee dan Emrex Empire Enterprise Malaysia senilai 65,9 ribu dolar, serta Kerja sama Antar Daerah (KAD) Pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam rangka penyelenggaraan ketahanan pangan. 

"Targetnya, KKJ 2025 ini tentu meningkat dari tahun lalu. Kami yakin bisa meningkat karena ada kerja sama dengan komunitas-komintas salah satunya dengan Jastipers, organisasi wanita dan lain-lain. Sehingga, bisa dilihat di setiap event acara selalu penuh," kata Nur.

Menurut Nur, secara transaksi, di event KKJ 2025 ini pihaknya menargetkan Rp 15 miliar. Sedangkan pembiayaan ditargetkan bisa mencapai Rp 25 miliar. Namun, kata dia, yang terpenting diharapkan dengan KKJ ini UMKM bisa terus terangkat, tumbuh dan berkembang. "Tahun ini kami mengangkat wisata juga karena potensinya besar.

Sementara menurut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat, H Sumasna, Sunda Karsa Fest 2025 yang telah melibatkan partisipasi dari 27 Kabupaten/Kota. Tahun ini, cukup unik karena semua kabupaten/kota diundang untuk mempromosikan desa wisatanya sehingga bisa terus mendorong pertumbuhan pariwisata. "Festival ini menjadi ruang kolaborasi nyata dalam memperkuat identitas budaya dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.

Sumasna mengatakan, tahun ini pun ada yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Yakni, selain mendorong pariwisata juga turut menumbuhkan ekonomi syariah. Apalagi, Jabar belum lama ini pernah mendapatkan Penghargaan Adinata Syariah dari 12 kategori, 9 di antaranya bisa diraih Jabar. "Alhamdulillah, kami dibantu Bank Indonesia yang memfasilitasi agar ekonomi syariah bisa meningkat signifikan. Karena pekerjaan rumahnya ada di lembaga keuangan, kuliner halal, aman dan sehat. Apalagi, potensi kuliner Bandung dan sekitarnya ini kan besar terutama saat liburan akhir pekan kunjungannya tinggi," paparnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (Disparbud) Jabar, Iendra Sofyan mengatakan, di acara Sunda Karsa Fest Karya Kreasi Jawa Barat 2025 ditampilkan berbagai produk kreatif serta berbagai potensi budaya dan produk unggulan dari 27 desa wisata dari berbagai daerah di Jabar. "Ada dua aspek yang akan ditampilkan dalam acara ini. Yakni, aspek ekonomi kreatif dan aspek kawasan pariwisata," katanya.

Menurut Iendra, ada sekitar 27 desa wisata yang hadir untuk mempromosikan potensi daerahnya pada acara tersebut baik kulinernya, kerjaninan, atau objek wisata. "Nah kawasan desa bisa jadi daya tarik wisatawan, daya tariknya baik alam atau buatan seperti kerajinannya, makanannya, bahkan ada produk budaya," kata Iendra.

Menurutnya, 27 desa tersebut akan dibagi pada empat kelompok. Yakni agrowisata, eduwisata, kuliner dan kerajinan. Disparbud Jabar, bekerja sama dengan Asita dan Kelompok Sadar Wisata juga menyiapkan 500 paket wisata untuk ditawarkan kepada para pengunjung.

"Jadi tidak hanya pameran, kami menyiapkan paket kunjungan wisata itu kerja sama nanti juga dengan Asita juga disiapkan oleh para Pokdarwis. Nah itu yang kami tawarkan nanti jadi nanti yang ditawarkan oleh setiap desa atau kampung itu selain memang perdagangannya produk-produknya yang ke-2 adalah paket wisatanya," paparnya.

Tak hanya itu, Disparbud juga akan menggelar Grand Final Mojang Jajaka 2025 pada rangkaian kegiatan tersebut.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement