REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Tim Respons Cepat Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yakni Jabar Quick Response (JQR)mengirimkan tim ke lokasi banjir di Bekasi, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang. Ada 16 orang dibagi tiga tim dari JQR yang dikirim ke tiga daerah yang terkena banjir untuk melakukan assessment.
"Mereka kemudian mengirimkan bantuan logistik seperti sembako, peralatan sehari-hari, dan keperluan anak-anak," kata Koordinator Disaster Unit Jabar Quick Response (JQR) Syehabudin, Senin (6/3/2023).
Syehabudin menuturkan, hingga saat ini, JQR terus melakukan pemantauan bencana banjir di Bekasi, Subang, dan Karawang. Selain itu, JQR juga bekerja sama dengan beberapa pihak, termasuk relawan yang ada di ketiga daerah tersebut.
Menurut Syehabudin, keperluan dasar para pengungsi cukup terpenuhi, mulai dari kebutuhan pokok sehari-hari hingga pelayanan kesehatan. "Alhamdulillah, banjir yang melanda tiga daerah tersebut kini sudah berangsur surut. Masyarakat di sana sekarang sedang membersihkan kotoran sisa genangan," tuturnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bekasi untuk memantau keadaan dan kebutuhan dasar warga terdampak banjir di pengungsian. Pranata Hubungan Masyarakat BPBD Jabar Hadi Rahmat Hardjasasmita menuturkan, BPBD Jabar sudah mengirim bantuan logistik sejak kejadian bencana banjir di Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Subang. Serta tetap berkoordinasi dengan BPBD setempat.
"Kita terus berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memantau perkembangan di sana, terutama untuk memantau kebutuhan dasar para korban yang masih di pengungsian, seperti kebutuhan pangan, air bersih dan layanan kesehatan," kata Hadi.
Hadi melaporkan, banjir yang melanda Kabupaten Bekasi dalam dua pekan terakhir kini sudah mulai surut. Dari 17 kecamatan yang tergenang, tujuh di antaranya sudah surut total. Sedangkan sepuluh kecamatan lain masih tergenang dengan ketinggian air yang berbeda-beda.
"Alhamdulillah sudah surut total di tujuh kecamatan, sepuluh kecamatan lagi masih tergenang dengan ketinggian bervariasi, maksimalnya 70 sentimeter," ucapnya.
Selain itu, Hadi mengatakan bahwa BPBD Jabar sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan modifikasi cuaca. "Pak Sekda sudah berkirim surat ke BNPB, meminta agar dilakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan. BNPB juga melibatkan BRIN untuk itu, dan sejak tanggal 1 hingga 14 Maret modifikasi cuaca dilakukan. Alhamdulillah intensitas hujannya berkurang," kata Hadi.
Hadi juga tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan siaga menghadapi cuaca ekstrem. Terutama, hujan dan angin puting beliung yang bisa mengakibatkan bencana hidrometeorologi.