Enjang mengatakan, pemerintah mesti memprioritaskan rencana relokasi bangunan sekolah yang akan terdampak proyek jalan tol. Jangan sampai bangunan sekolah terlebih dahulu dihancurkan sebelum ada rencana relokasi.
“Itu harus segera ada kepastian. Karena, kalau tidak ada kepastian, akan bingung. Tempat relokasinya harus ada lebih dulu, baru bisa pindah kalau sarana dan prasarananya sudah selesai,” katanya.
Untuk sekolah yang mesti direlokasi karena terdampak pembangunan infrastruktur, Enjang berharap lokasi barunya mudah diakses. Diharapkan bangunan sekolah barunya pun lebih baik, nyaman dan aman bagi siswa, juga tenaga pendidik.
“Ini harus menjadi perhatian kita semua bahwa pembangunan infrastruktur itu jangan sampai mengganggu proses belajar mengajar,” kata Enjang.