REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Bebasnya Anas Urbaningrum yang merupakan mantan Ketua Umum Partai Demokrat dari Lapas Sukamiskin pada 11 April 2023, menyita perhatian kelompok aktivis mahasiswa.
“Saya telah berkomunikasi dengan rekan-rekan aktivis lintas organisasi di dalam kelompok Cipayung Plus, mereka seantusias saya untuk menjemput senior gerakan, Mas Anas,” tutur Wayan Darmawan Sekretaris Jenderal Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Sabtu (8/4/2023).
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut adalah cendekiawan. Sejarah kokohnya dasar hukum dan berlakunya seluruh sistem Pemilihan Umum yang demokratis, tidak lepas dari tangan aktivis muda kala itu, satu-satunya, ialah Anas Urbaningrum.
"Jika kita hari ini mendorong keterwakilan anak muda dalam pemerintahan, Anas Urbaningrum, sudah jadi satu-satunya aktivis muda progressif yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu Demokratis Pertama kali di Indonesia sebagai salah satu tuntutan Reformasi”, tegas Darmawan.
Tidak banyak sosok seperti Anas Urbaningrum, Ketua Umum PB HMI yang bisa menjadi senior bagi seluruh aktivis lintas organisasi dibawah Cipayung Plus. Hal tersebut karena pemikiran-pemikiran kritis dan konstruktif Anas Urbaningrum populer dikalangan aktivis gerakan sampai saat ini.
"Ada kontradiksi soal popularitas intelektual, karakter kepemimpinan, kiprah Mas Anas di kelompok aktivis gerakan dengan nasib Mas Anas dalam 8 tahun ini. Banyak orang meyakini, Mas Anas adalah korban ketidak adilan hukum tahun 2014 lalu," tambah Darmawan.
Atas dasar kepekaan tersebut Sekretaris Jenderal Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia bersama rekan-rekan aktivis lain akan menjemput senior gerakan sebagai aksi solidaritas. Melihat gelombang dukungan menjelang hari kebebasan Anas Urbaningrum, dinilai Darmawan sebagai bentuk kerinduan dan dukungan moril dari kalangan mahasiswa yang selama hampir satu dekade tidak bisa berdialog dan diskusi secara langsung.
"Saya yakin kembalinya Mas Anas akan jadi langkah selanjutnya untuk kita semua melihat berbagai persoalan keadilan, dan cara keadilan kembali ke tempat (pemiliknya)," ucap Darmawan.