REJABAR.CO.ID, BOGOR — Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) menduga limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) menjadi faktor penyebab matinya ikan di aliran Sungai Cileungsi. KP2C meminta pemerintah untuk mengusutnya.
Aliran Sungai Cileungsi melintasi wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi, Jawa Barat. Ketua KP2C, Puarman, mengatakan, pihaknya menerima laporan dari masyarakat. Diduga aliran Sungai Cileungsi tercemar pada sekitar Kamis (6/4/2023) hingga Jumat (7/4/2023).
Berdasarkan laporan yang diterimanya, kata Puarman, diduga pencemaran akibat limbah terjadi dari kawasan hulu hingga hilir Sungai Cileungsi. “Sebelumnya pencemaran pernah terjadi, tapi matinya ikan dalam jumlah besar dari hulu ke hilir baru pertama kali terjadi,” kata Puarman kepada Republika, Ahad (9/4/2023).
Puarman menjelaskan, sebelumnya kondisi air Sungai Cileungsi di sekitar Jembatan Leuwikaret, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, terpantau normal, serta tidak ditemukan ikan mati.
Kemudian pada Kamis, menurut Puarman, masyarakat melaporkan banyak ikan mati di aliran sungai kawasan Jembatan Wika, Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Sama halnya di Jembatan Cikuda, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, di mana pada Kamis dini hari dilaporkan ditemukan banyak ikan mabuk dan mati.
Bukan hanya di aliran Sungai Cileungsi wilayah Bogor. Menurut Puarman, ada juga laporan di wilayah Kota Bekasi. Dilaporkan ada ikan mati dalam jumlah besar pada Kamis di kawasan Curug Parigi, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantar Gebang. Begitu juga keesokan harinya.
Puarman mengatakan, ditemukan juga ikan mati pada Kamis dan Jumat di sekitar sejumlah perumahan. Seperti di Perumahan Bumi Mutiara, Kabupaten Bogor, serta di sekitar Vila Nusa Indah dan Kemang Pratama, Kota Bekasi, yang lokasinya disebut terbilang jauh dari hulu sungai.
“Patut diduga sumber pencemaran limbah antara jembatan Leuwikaret, Klapanunggal, dengan jembatan Wika, Tlajung Udik,” ujar Puarman.
Puarman mengatakan, KP2C meminta pemerintah menyelidiki penyebab matinya ikan di aliran Sungai Cileungsi, termasuk dugaan adanya pencemaran limbah. Terlebih, kondisi aliran sungai yang membawa ikan mati ini berlangsung lebih dari 24 jam.
Terpisah, Kepala Polsek (Kapolsek) Cileungsi Kompol Zulkarnaen mengatakan, polsek berkoordinasi dengan Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor dan instansi terkait untuk menyelidiki matinya ikan di aliran Sungai Cileungsi. Petugas akan mengecek sampel air sungai.
“Dilakukan uji lab terhadap sampel air aliran Sungai Cileungsi guna mengetahui penyebab pasti matinya ikan-ikan yang berada di aliran Sungai Cileungsi tersebut,” kata Kapolsek.