Kamis 13 Apr 2023 17:46 WIB

Beli Parsel, Warga Bandung Disarankan Cek Dulu Kondisi Produk

Disdagin Kota Bandung masih melakukan sidak ke penjual parsel.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Pekerja membuat parsel di salah satu toko parsel kawasan Jalan Karapitan, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/4/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pekerja membuat parsel di salah satu toko parsel kawasan Jalan Karapitan, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/4/2023).

REJABAR.CO.ID, BANDUNG — Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Jawa Barat, masih melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pedagang atau produsen parsel. Sidak dilakukan untuk memastikan produk di dalam parsel sesuai dengan ketentuan, termasuk soal masa kedaluwarsanya.

Pengecekan tempat-tempat perjualan parsel dilakukan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, sidak sudah dilakukan ke sejumlah tempat, antara lain tempat penjualan parsel di Jalan Karapitan, Pasar Balubur, dan Papaya Fresh Gallery.

Sidak menyasar tempat penjualan parsel di toko-toko, bukan penjual parsel daring. “Sejauh ini yang kita tinjau memang baru pedagang-pedagang parsel offline karena kalau online agak sulit disidak,” kata Elly, saat ditemui di Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung, Kamis (13/4/2023).

Elly mengimbau warga yang hendak membeli parsel untuk dapat melihat langsung produk-produk di dalamnya. Hal itu untuk memastikan kualitas produk atau barang.

“Kami mengimbau agar membeli parsel secara offline saja agar pembeli juga bisa melihat sendiri kualitas barangnya. Konsumen juga disarankan bisa cek dan memilih sendiri produk yang akan dipaketkan agar kualitas parsel lebih terjamin,” kata Elly.

Saat sidak parsel, Elly mengatakan, ada sejumlah hal yang dicek petugas, salah satunya masa kedaluwarsa produk. “Jadi, untuk parsel, kita buka bungkus parselnya, begitu juga yang sudah dikemas, untuk memastikan tanggal kedaluwarsa, kondisi kemasan, dan kualitas produk,” kata Elly.

Berdasarkan hasil sidak sejauh ini, Elly menyebut belum ditemukan parsel dengan produk yang menyalahi ketentuan atau standar. Sidak rencananya masih akan dilakukan.

“Untuk titik penjualan parsel memang hingga saat ini kami belum bisa pastikan jumlahnya karena jumlahnya tidak statis, memang setiap tahun berubah terus jumlahnya. Intinya kami coba tinjau dan jangkau titik-titik yang ada,” ujar Elly.

Selain produk dalam parsel, Elly mengatakan, Disdagin Kota Bandung juga berupaya memeriksa keamanan bahan pangan yang beredar di pasaran.

“Kita juga sidak keamanan pangannya, jadi bukan hanya pedagang parsel saja yang kami datangi, tapi juga toko-toko ritel. Seperti kualitas daging sapi, daging ayam, apakah ada kandungan bahan kimia berbahaya atau tidak, itu kita cek,” kata Elly.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement