REJABAR.CO.ID, SOREANG — Sejumlah negara ASEAN disebut menjadi salah satu tujuan utama ekspor komoditas dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bandung terus berupaya mendorong ekspor komoditas ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara itu.
“Negara-negara ASEAN memang salah satu market terbesar kita ,” kata Kepala Disperdagin Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah, Selasa (23/5/2023).
Dicky mengatakan, negara ASEAN selama ini menjadi pasar ekspor komoditas tekstil atau garmen dan produk pertanian dari Kabupaten Bandung.
Untuk komoditas tekstil, menurut Dicky, pasar ekspornya mencakup Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Nilai ekspornya disebut bisa mencapai puluhan miliar rupiah per bulan. “Untuk Januari 2023, total nilai ekspornya untuk tekstil mencapai 1.361.144,02 dolar AS,” ujar Dicky.
Dicky juga melihat potensi ekspor komoditas pertanian. Ia mencontohkan, ekspor komoditas kentang dan buncis dari Pangalengan, yang telah diekspor ke Singapura dengan nilai mencapai sekitar Rp 896 juta per bulan.
Pada 9 Mei 2023, dilaporkan ada ekspor 54 ton ubi dan jahe dari Ciwidey ke Malaysia, dengan nilai sekitar Rp 800 juta.
“Ke depan, kami terus lanjutkan ekspor dengan pemenuhan buyer dari negara-negara ASEAN. Tidak saja dari petani Ciwidey atau Pangalengan, tapi dari potensi pertanian di berbagai kecamatan lain juga akan kami terus dorong,” kata Dicky.
Dicky berharap, dengan Keketuaan ASEAN Indonesia 2023, dapat menjadi daya dorong untuk perluasan pasar ekspor komoditas dari Kabupaten Bandung, serta menambah jenis komoditas yang bisa tembus ke pasar luar negeri.
“Kami harap keketuaan ini menjadi daya dorong yang positif bagi perkembangan kawasan pada umumnya dan khususnya Kabupaten Bandung, yang memiliki berbagai potensi untuk go international,” ujar Dicky.