REJABAR.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, melalui Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK), berupaya terus meningkatkan kemantapan jalan. Untuk itu, Dinas SDABMBK mengenalkan inovasi “Berani Jalan”.
Kepala Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan, Kabupaten Bekasi memiliki jalan dengan total panjang 934 kilometer (km). Sekitar 563 km kondisinya disebut baik, 200 km sedang, 67 km rusak, dan 104 km masuk kategori rusak berat.
“Kalau dipersentasekan, mungkin yang kondisi baik ini sekitar 59 persen begitu. Sementara kondisi kemantapan jalan yang ditetapkan di pusat itu harus mencapai 80 persen,” kata Henri, Sabtu (24/6/2023).
Menurut Henri, kondisi jalan yang baik juga tidak menjamin tingkat manfaatnya berjalan optimal. Pasalnya, ada beragam faktor yang dapat menurunkan tingkat manfaat itu. Karenanya, kata dia, kondisi jalan perlu terus ditingkatkan.
“Kemantapan jalan ini adalah kelaikan permukaan. Kalau kita lihat banyak jalan yang pecah, berlubang, retak-retak. Yang seperti itu harus kita pelihara, rekonstruksi, atau bangun kembali,” kata Henri.
Henri menjelaskan, tahun ini dinasnya memiliki pagu anggaran perbaikan atau rekonstruksi jalan sekitar Rp 300 miliar. Dari anggaran yang tersedia, kata dia, bisa digunakan untuk merekonstruksi jalan total sekitar seratus km. Sementara tahun lalu hanya sekitar 45 km.
Menurut Henri, peningkatan volume rekonstruksi itu, meskipun dengan anggaran yang sama, berkat inovasi Berani Jalan (Berkeselamatan, Mantap, Terpeliharanya Jalur Jalan), yang berfokus pada peningkatan kualitas jalan berbasis masyarakat.
Melalui inovasi tersebut, strategi pengadaan barang dan jasa tidak lagi menggunakan lelang normal, melainkan katalog elektronik. Selain itu, strategi lain dalam inovasi ini adalah pembangunan jalan baru dan pengembangan koridor jalan yang lebih luas, terutama di wilayah yang masih terbatas.
Kemudian pembuatan master plan jalan yang mempertimbangkan pertumbuhan lalu lintas dan kebutuhan masyarakat. Perencanaan itu memuat pembangunan jalan lingkar untuk mengurangi beban beberapa ruas jalan padat.
Sekitar Rp 100 miliar dari pagu juga dialokasikan untuk pemeliharaan rutin tanpa pembatasan lokasi. “Kemarin saya juga menyampaikan inovasi ini ke Pak Bupati dan beliau sangat mendukung. Rencananya di anggaran perubahan ini akan ditambahkan Rp 10 miliar untuk pemeliharaan rutin tidak berlokus. Jadi, di mana pun masyarakat lapor, akan kami tindak lanjuti,” kata Henri.
Henri berharap inovasi tersebut dapat menjaga kualitas jalan di Kabupaten Bekasi. “Meskipun tantangan dalam pemulihan infrastruktur jalan masih ada, inovasi Berani Jalan ini diharapkan dapat memberikan solusi efektif dalam memperbaiki dan memelihara jaringan jalan di Kabupaten Bekasi,” kata Henri.