REJABAR.CO.ID, CIREBON -- KAI Daop 3 Cirebon berhasil mengamankan pelaku pelemparan pada KA Brawijaya relasi Malang-Gambir, di petak jalan antara Stasiun Waruduwur – Cirebonprujakan. Peristiwa pelemparan itu terjadi pada Juli ini.
Pelaku merupakan seorang anak laki-laki. Ia berhasil diamankan pada Selasa (29/7/2025), setelah petugas melakukan penyisiran dan pencarian informasi kepada warga di sekitar lokasi kejadian. “Petugas pengamanan berhasil mengamankan pelaku setelah melakukan pengawasan di area terjadinya aksi pelemparan,” ujar Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, Kamis (31/7/2025).
Saat itu, petugas mendapati satu orang anak yang sedang mencoba melakukan pelemparan terhadap KA yang lewat. Saat dimintai keterangan, anak itu mengaku sebagai pelaku pelemparan KA Brawijaya yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
Muhibbuddin menambahkan, bersama perangkat desa dan tokoh masyarakat kemudian dilaksanakan pembinaan terhadap pelaku yang disaksikan kedua orang tuanya. Selanjutnya orang tua pelaku membuat surat pernyataan pengakuan bersalah dan akan mengawasi anaknya agar tidak akan mengulangi perbuatan yang sama.
“Orang tua pelaku memohon maaf kepada KAI atas tindakan anaknya yang memiliki keterbelakangan mental, dan berjanji akan mengawasi serta memastikan anaknya tidak lagi bermain di area jalur KA,” kata Muhibbuddin.
KAI Daop 3 Cirebon berharap kasus itu menjadi perhatian bagi semua pihak, termasuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar jalur rel kereta api. KAI Daop 3 Cirebon menegaskan tidak akan menoleransi pelemparan kereta dan berkomitmen untuk terus mengambil langkah tegas dalam memberantas segala bentuk vandalisme.
Terlebih, perbuatan tersebut bisa menimbulkan dampak besar karena kereta api mengangkut ribuan penumpang dalam setiap perjalanan. Tindakan pelemparan juga berpotensi menyebabkan mencederai penumpang, bahkan dapat menimbulkan korban jiwa.
“Dengan masih adanya tangan-tangan iseng yang melakukan pelemparan saat kereta api melintas, kami menghimbau kepada para tokoh masyarakat dan orang tua untuk turut berperan dalam mengedukasi warga, terutama anak-anak, agar ikut menjaga keselamatan perjalanan kereta,” papar Muhibbuddin.