REJABAR.CO.ID, INDRAMAYU -- Kenaikan harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu dikeluhkan masyarakat. Mereka berharap, harga beras bisa secepatnya turun karena merupakan kebutuhan pokok sehari-hari.
Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Ririn Slamet (40 tahun), warga Desa Dermayu, Kecamatan Sindang. Dia mengaku kesal karena harga beras naik hampir setiap hari. Apalagi, dia berjualan nasi dan masakan lainnya.
‘’Hari ini saya beli beras Rp 15 ribu per kilogram. Kemarin masih Rp 14.500 per kilogram,’’ kata pedagang yang membuka warung masakan di Jalan MT Haryono Sindang itu, Rabu (6/9/2023).
Ririn mengatakan, setiap hari membeli beras sebanyak dua kilogram di warung yang tak jauh dari rumahnya. Dia sengaja memilih beras premium untuk menjaga kualitas makanan yang dijualnya.
‘’Kalau terus naik seperti ini, lama-lama saya berhenti jualan,’’ ujar Ririn dengan nada kesal.
Kekesalan serupa disampaikan seorang ibu rumah tangga asal Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kasanah (50). Meski kesal karena harga beras naik terus, dia tetap membelinya karena untuk kebutuhan makan.
‘’Ya namanya kebutuhan pokok, harga berapa pun tetap beli,’’ kata Kasanah.
Kasanah mengaku biasa membeli beras secara eceran di warung yang tak jauh dari rumahnya. Beras jenis medium yang dibelinya dari warung itu harganya Rp 13.500 per kilogram.
‘’Tapi, berasnya kurang bagus, banyak batunya,’’ ujar Kasanah.
Kasanah akhirnya pergi ke Pasar Baru Indramayu untuk membeli beras premium. Harga beras premium di kios beras mencapai Rp 14 ribu per kilogram.
Salah seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Yani, mengatakan, kenaikan harga beras telah membuat pengeluarannya semakin bertambah. Dia berharap, harga beras bisa segera turun.
‘’Kemarin saya beli beras Rp 14 ribu per kilogram. Dua pekan sebelumnya masih Rp 13 ribu per kilogram. Kaget sih, harganya naik-naik terus,’’ kata Yani.