REJABAR.CO.ID, CIREBON — PT KAI Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon, Jawa Barat, mengingatkan warga agar tidak melakukan aktivitas pembakaran di sekitar jalur kereta api. Aktivitas tersebut dapat memicu kebakaran yang berpotensi membahayakan perjalanan kereta api.
Pada Senin (18/9/2023), dilaporkan kasus kebakaran di sekitar jalur kereta antara Waruduwur-Cirebon Prujakan, tepatnya di kilometer (KM) 214+215. Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Ayep Hanapi mengatakan, berdasarkan laporan masinis, selama September ini terjadi enam kasus kebakaran di sekitar jalur kereta api wilayah kerja Daop 3.
Salah satu pemicunya disebut aktivitas warga yang membakar sampah atau ilalang. “Jalur KA di wilayah Daop 3 Cirebon mayoritas melintasi area persawahan dan masih banyak dijumpai para petani yang membakar sampah ilalang bekas panen di sekitar jalur rel KA,” kata Ayep, Senin (18/9/2023).
Ayep mengatakan, kebakaran juga dapat dipicu perilaku warga yang membuang puntung rokok sembarangan. “Kebakaran di sekitar jalur KA juga dapat terjadi karena perilaku membuang puntung rokok sembarangan, sehingga membuat rumput atau ilalang yang sudah kering di sekitar jalur KA ikut terbakar,” katanya.
Menurut Ayep, aktivitas pembakaran di sekitar jalur kereta dapat memicu kebakaran lebih luas. Asap dari kebakaran, kata dia, bisa mengganggu jarak pandang masinis. “Selain asap yang dapat menghalangi pandangan masinis KA, api dari pembakaran sampah maupun ilalang bekas panen juga dapat mengancam keselamatan perjalanan kereta api,” kata Ayep.
Ayep mengatakan, kebakaran dapat merusak jaringan kabel fiber optik di bawah tanah sepanjang jalur kereta. Kabel fiber optik itu merupakan perangkat persinyalan yang penting dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api.
Selain itu, Ayep mengatakan, terdapat bahan bakar minyak (BBM) di lokomotif. Rel juga biasa dilintasi kereta api barang dengan muatan yang mudah terbakar. Karenanya, ia meminta warga tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran di sekitar jalur kereta.
