REJABAR.CO.ID, PANGANDARAN -- Ratusan ribu wisatawan melakukan kunjungan ke Kabupaten Pangandaran selama momen libur Natal dan tahun baru (Nataru). Namun, kunjungan wisatawan yang ramai itu tak berjalan lurus dengan okupansi hotel di Kabupaten Pangandaran.
Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana, okupansi hotel di kawasan Pantai Pangandaran tinggi selama momen libur Nataru. Pada akhir pekan saat menjelang Natal dan menjelang tahun baru, okupansi hotel di kawasan Pantai Pangandaran mencapai 100 persen.
"Kalau Pangandaran mah 100 persen. Namun kalau secara keseluruhan, agak menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan sekitar 5-10 persen," ujar Agus saat dihubungi Republika, Rabu (3/1/2024).
Menurutnya, apabila dirata-rata, okupansi hotel di seluruh wilayah Kabupaten Pangandaran sudah melebihi 70 persen pada momen libur Nataru. Namun, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, angka itu disebut masih minim.
"Tahun lalu kan, kalau dilihat di lokasi, hotel dan rumah penduduk penuh. Sekarang rumah penduduk tidak terlalu banyak yang terisi. Hotel dan homestay ke arah barat juga masih banyak yang tidak penuh," kata Agus.
Agus menilai, turunnya okupansi hotel saat momen libur Nataru di Kabupaten Pangandaran bukan karena dampak gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu. Menurutnya, bencana gempa bumi tak banyak berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan.
Menurutnya, okupansi hotel tak optimal disebabkan saat ini destinasi wisata lebih banyak di berbagai daerah. Alhasil, wisatawan memiliki banyak pilihan untuk berlibur. Fenomena itu, tentu menjadi tantangan bagi semua pihak di sektor pariwisata Kabupaten Pangandaran. Meski Pangandaran masih menjadi salah satu daerah tujuan wisatawan, perlu dipikirkan agar sektor itu dapat berjalan secara berkelanjutan.
"Soalnya yang datang ke Pangandaran itu-itu juga, warga sekitar Jabar. Kalau ada wisata baru, orang pasti mau mencoba," katanya.
Agus menilai, terdapat banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan di Kabupaten Pangandaran, selain terus memperbaiki fasilitas di objek wisata yang sudah mapan. Salah satu objek wisata yang dapat dikembangkan adalah Pantai Madasari di Kecamatan Cimerak.
"Itu harus lebih ditingkatkan. Lalu juga objek lain, sebenarnya di Pangandaran bukan hanya Pantai Pangandaran. Ada banyak destinasi. Promosi harus lebih masif," katanya.
Selain itu, kata dia, perlu juga dibuat event khusus saat momen libur panjang di Kabupaten Pangandaran. Pasalnya, selama ini belum ada event besar yang dapat menarik banyak wisatawan di Kabupaten Pangandaran.
"Seperti di Bali dan Jogja, itu ada berbagai titik event saat tahun baru. Di Pangandaran kan tidak ada. Jadi tidak ada beda datang ke Pangandaran saat tahun baru dan weekend biasa, tidak ada sesuatu yang disiapkan," katanya.