Senin 22 Jan 2024 12:38 WIB

Mahfud dan Muhaimin Kompak Slepet Gibran di Debat Keempat, Pengamat Sebut Ini Penyebabnya

Muhaimin dan Mahfud berani menspelet Gibran karena memang menampilkan hal tak etis

Rep: Febrian Fachri / Red: Arie Lukihardianti
Ketua KPU berserta komisioner KPU berfoto bersama dengan para pasangan Capres-cawapres peserta Pemilu 2024 usai Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ahad (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa
Foto: Republika/Prayogi
Ketua KPU berserta komisioner KPU berfoto bersama dengan para pasangan Capres-cawapres peserta Pemilu 2024 usai Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ahad (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa

REJABAR.CO.ID,  JAKARTA---Direktur Algoritma Research And Consulting, Aditya Perdana, melihat cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut tiga, Mahfud MD, kompak 'menslepet' cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming, pada debat yang berlangsung pada Ahad (21/1/2024) malam WIB  di Jakarta Convention Center (JCC).

Muhaimin dan Mahfud menurut Aditya memberikan teguran keras mengenai Gibran yang lebih banyak berupaya mengolok-olok dan meremehkan dua pesaingnya itu.

Baca Juga

"Saya melihat Muhaimin dan Mahfud berani menspelet Gibran karena memang menampilkan hal-hal yang tidak etis. Bukannya mendebat suatu kebijakan tapi malah berdebat soal ketidaktahuan terhadap suatu konsep atau istilah," ujar Aditya, Senin (22/1/2024).

Diketahui Muhaimin mengkritik balik Gibran yang masih memakai gaya bertanya memakai istilah asing dan singkatan. Begitu juga dengan Mahfud yang berani menolak menjawab pertanyaan Gibran karena dianggap receh dan tidak perlu.

Aditya membandingkan antara debat cawapres sebelumnya di mana Gibran mampu tampil mengejutkan dan membalikkan keadaan. Tapi di debat terbaru tadi malam, Gibran justru menampilkan hal-hal yang tidak patut.

"Kalau sekarang, saya setuju dengan pandangan orang lain di sosmed, bahwa apa yang ditampilkan Gibran itu bukan hal yang belum patut secara etika, kadang kan debat itu debat formal yang secara resmi," katanya.

Jadi, kata dia, sepatutnya apa yang diperbincangkan adalah sesuatu yang memang mengedukasi banyak pihak, bukan kemudian malah kesannya mengolok-olok ketidakmampuan seseorang mendefinisikan atau menjelaskan suatu konsep atau terminologi. "Itu kan sudah dikasih rambu-rambu oleh KPU," kata Aditya.

Pakar politik Universitas Indonesia itu kemudian memuji penampilan Muhaimin. Walau juga mendapatkan banyak serangan dan Mahfud dan Gibran, Aditya melihat Muhaimin mampu menunjukkan kalau dirinya menguasai persoalan. "Muhaimin mampu tampil berani dan percaya diri. Dia juga berani menslepet balik Gibran yang masih mempertahankan gayanya," kata Aditya.

Sementara untuk Mahfud MD, Aditya menilai masih mempertahankan konsistensinya untuk melihat berbagai persoalan dengan perspektif penegakkan hukum. "Mahfud tetap konsisten, walau bicara soal lingkungan, isu-isu masyarakat adat, dia tetap dalam perspektif hukum," kata Aditya.

Diketahui debat keempat Pilpres 2024 yang mempertemukan para cawapres akan dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Ahad (21/1/2024) pukul 19.00 WIB.

Adapun tema debat mengangkat tema Energi, Sumber Daya Alam (SDA), Pangan, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup, Agraria, dan Masyarakat Adat. Moderator debat keempat ini adalah Retno Pinasti dari SCTV dan Silvia Iskandar dari Metro TV. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement