Jumat 26 Jan 2024 20:28 WIB

Detik-Detik Warga Mendengar Korban Kecelakaan Truk Mengerang Kesakitan

Sebagian orang tergeletak di badan jalan akibat terlempar dari truk

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Sebuah truk yang mengangkut puluhan penumpang rombongan peziarah dilaporkan mengalami kecelakaan di wilayah Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (26/1/2024) dini hari. Puluhan penumpang dilaporkan mengalami luka-luka dan sejumlah penumpang dilaporkan tewas.
Foto: Dok Republika
Sebuah truk yang mengangkut puluhan penumpang rombongan peziarah dilaporkan mengalami kecelakaan di wilayah Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (26/1/2024) dini hari. Puluhan penumpang dilaporkan mengalami luka-luka dan sejumlah penumpang dilaporkan tewas.

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG---Kecelakaan truk yang diduga mengalami rem blong di Jalan Saguling, Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat membuat semua orang pilu. Salah satunya, bagi Dewi Mulyati (41 tahun) salah seorang warga yang mengaku sangat kaget saat mendengar suara jeritan para peziarah korban di pertengahan malam menuju hari Jumat (26/1/2024).

Ia bersama suaminya sontak terbangun dari tidurnya dan semakin jelas mendengar para korban berteriak meringis kesakitan serta meminta tolong tidak jauh dari rumah. Dengan perasaan yang masih tidak karuan dan khawatir, Dewi bersama suaminya memberanikan diri untuk mengecek sumber suara tersebut. Alangkah terkejutnya mereka setelah membuka pintu rumah melihat sejumlah orang yang mengalami kecelakaan tergeletak dengan kondisi berdarah.

Baca Juga

Tidak hanya itu, ia melihat sebagian orang tergeletak di badan jalan akibat terlempar dari truk. "Saya denger suara jeritan kesakitan gitu. Pas buka pintu udah pada berdarah, termasuk (korban) di depan pintu saya," ujar Dewi yang melihat langsung kondisi korban pascakecelakaan terjadi.

Ia bersama suaminya mengaku terbangun dari tidur setelah mendengar jeritan orang yang mengalami kecelakaan saat tengah malam. Namun, Dewi sendiri tidak mengetahui persis saat truk mengalami hilang kendali dan rem blong. "Orang-orang udah pada di bawah terlempar. Kalau mobil posisinya udah berdiri lagi," kata dia.

Bagi Aep Dayeng (45 tahun) setelah melihat kondisi para korban yang mengalami kecelakaan, ia langsung berusaha membantu melakukan evakuasi. Ia mengaku sempat membantu salah satu korban yang tergencet ban truk. "Korban tergeletak di jalan banyak yang luka. Saya fokus nolong korban," ungkap dia.

Saat tengah mengevakuasi, ia melihat beberapa korban masih berusia anak-anak dan dewasa. Mereka terus menjerit-jerit kesakitan karena kecelakaan yang dialaminya. "Pada menjerit-jerit, saya selamatkan dulu yang tergencet di bawah ban setelah itu yang lain," kata dia.

Deni Rahma (30 tahun) salah seorang kerabat dari korban kecelakaan mengatakan rombongan peziarah sedang di perjalanan pulang dari acara haul pesantren di Cianjur. Ia mengatakan jalur yang dilintasi truk memang tergolong curam.

Ia mengaku bersyukur salah satu kerabat dekatnya yang menjadi korban kecelakaan hanya mengalami luka ringan dan sudah diperbolehkan pulang. "Alhamdulillah yang paling deket udah pulih," kata dia.

Sebelumnya, Ditlantas Polda Jawa Barat mengungkapkan kecelakaan truk yang mengangkut rombongan peziarah asal Desa Citalem, Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat di Jalan Saguling, Jumat (26/1/2024) sementara diduga disebabkan rem blong. Namun, investigasi masih dilakukan untuk memeriksa kembali penyebab lainnya.

Seperti diketahui, kecelakaan truk bernomor polisi D 8304 WY ini menyebabkan lima orang meninggal dunia. Sedangkan 23 orang lainnya mengalami luka berat dan ringan.

Para korban meninggal dunia telah dibawa ke masing-masing rumah duka. Sedangkan korban luka ringan dan luka berat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cililin, Rumah Sakit Kawaluyaan dan sebagian dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin.

"Saya bisa sampaikan bahwa analisa awal adalah adanya kegagalan sistem rem (blong) dari kendaraan tersebut," ujar Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Afandi, Jumat (26/1/2024).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement