Kamis 08 Feb 2024 19:43 WIB

Warga Cianjur Banyak yang Minta Fogging ke PMI

Selama satu bulan terakhir permintaan pengasapan di sejumlah wilayah di Cianjur naik.

Red: Arie Lukihardianti
Petugas melakukan pengasapan (fogging)
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Petugas melakukan pengasapan (fogging)

REJABAR.CO.ID,  CIANJUR---- Selama satu pekan terakhir ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur Jawa Barat (Jabar) melayani pengasapan atau fogging yang cukup tinggi dari sejumlah wilayah di Cianjur. Fogging, dilakukan sebagai upaya menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengalami peningkatan.

Menurut Kepala Markas PMI Cianjur Fajar Aciana di Cianjur, selama satu pekan terakhir pihaknya melakukan enam kali pengasapan di sejumlah wilayah di Kecamatan Cianjur, Karangtengah, dan Pacet sesuai permintaan warga akibat terdapat warga yang terkena DBD.

Baca Juga

"Satu pekan terakhir sudah enam titik pengasapan yang dilayani relawan PMI Cianjur, Kamis pagi relawan melakukan pengasapan di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, sesuai permintaan," ujar Fajar, Kamis (8/2/2024).

Fajar menjelaskan, selama satu bulan terakhir permintaan pengasapan dari sejumlah wilayah di Cianjur, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, tapi pihaknya tetap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Cianjur untuk melakukan pengasapan.

Pasalnya, kata dia, untuk membunuh jentik nyamuk penyebab DBD dapat dilakukan dengan membersihkan lingkungan sekitar dari benda yang dapat menampung air, termasuk membersihkan saluran dari genangan air.

"Kami juga menggencarkan sosialisasi tentang menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti atau 3M," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Cianjur dr Yusman Faisal mengatakan, tercatat selama bulan Januari angka kasus DBD di Cianjur mencapai 219 kasus dan korban meninggal dunia sebanyak dua orang dengan rentang usia 6 sampai 14 tahun.

"Rata-rata pasien yang terjangkit DBD adalah warga berumur produktif sekitar 15 sampai 64 tahun, peningkatan kasus dinilai akan terus terjadi karena saat ini masih musim hujan," katanya.

Pihaknya berupaya melakukan pencegahan dengan melakukan pengasapan atau fogging, tapi terkendala pembiayaan, alat dan sumber daya manusia (SDM) yang terbatas, sehingga fogging di sejumlah wilayah tidak dapat dilakukan secara menyeluruh.

Fogging dilakukan hanya sesuai dengan permintaan dari warga, tapi sebelum dilakukan tim surveilens diterjunkan terlebih dahulu untuk memastikan adanya korban serta mencari jentik nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement