REJABAR.CO.ID, BANDUNG---Pilkada serentak 2024 khususnya pemilihan Wali Kota Bandung akan digelar tak lama lagi. Pemilihan pemimpin ini pun dinantikan semua pihak agar dapat mendorong kemajuan dan daya saing Kota Bandung, sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat. Apalagi, Bandung dikenal sebagai pusat ekonomi, inovasi, dan kreativitas.
Ketua Umum BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bandung, Ibrahim Imaduddin Islam, menekankan pentingnya masyarakat memilih pemimpin yang visioner dan berpihak pada kepentingan masyarakat. Khususnya, pernah punya track record melibatkan anak muda pada Pilkada serentak di 2024 ini.
"Kota Bandung butuh pemimpin yang visioner, fokus pada membangun pertumbuhan ekonomi dan juga meningkatkan kapasitas generasi muda dan tentu telah memiliki track record melibatkan anak muda,” ujar Ibrahim, Ahad (5/5/2024).
Menurut Ibrahim, Kota Bandung telah menunjukkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang baik, dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) tahun 2023 sebesar 5,07 persen. Namun sayangnya, pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kota Bandung tahun ini sebesar 66,97 persen menurun dari tahun 2022 sebesar 69,42 persen. Sehingga, pemimpin Kota Bandung kedepan perlu membuat kebijakan yang lebih inovatif dan inklusif untuk meningkatkan angka partisipasi, khususnya di kalangan anak muda yang merupakan segmen besar dari populasi saat ini.
Ibrahim juga menyoroti bahwa demografi pemilih di Kota Bandung saat ini didominasi oleh anak muda, yang harus dilibatkan secara aktif dalam pengambilan keputusan strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. "Kota yang kondusif bagi tumbuh kembang usaha sangat penting. Karena jika semakin banyak pengusaha yang hidup di sebuah wilayah, akan ada terbukanya lapangan kerja baru, dan sudah tentu geliat perekonomian akan bergerak ke arah yang positif," paparnya.
Pemimpin masa depan Bandung, menurut Ibrahim, harus terbuka dalam berkolaborasi dengan anak muda dan mendukung inisiatif yang mendorong partisipasi mereka untuk berpartisipasi lebih. Khususnya, aspek pembangunan ekonomi.