Jumat 07 Jun 2024 15:07 WIB

Pipa PDAM yang Pecah di Bandung Mulai Diganti

PDAM akan mengangkat pipa yang retak dengan cara dipotong

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Para petugas memperbaiki pipa PDAM Tirtawening yang pecah, di Jalan Cibangkong Lor, RT 01, RW 05, Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/6/2024).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Para petugas memperbaiki pipa PDAM Tirtawening yang pecah, di Jalan Cibangkong Lor, RT 01, RW 05, Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/6/2024).

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG---Perumda Tirtawening mulai mengganti pipa PDAM yang pecah di RT 01 RW 05 Jalan Maleer, Kota Bandung, Jumat (7/6/2024). Seperti diketahui, pipa PDAM tersebut pecah mengakibatkan air menyembur keluar ke pemukiman warga dan dua rumah mengalami kerusakan berat.

"Alhamdulillah ini sudah bisa kita lakukan penggantian pipa yang retak, jadi pecahnya kemarin itu tidak pecah dalam bentuk bulat tetapi dalam retakan memanjang," ujar Direktur Utama Perumda Tirtawening Sonny Salimi, Jumat (7/6/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan pihaknya akan mengganti satu batang pipa berukuran enam meter dengan diameter 90 sentimeter. Namun, lokasi pipa yang berada di pemukiman padat maka tidak bisa dilakukan penggantian untuk satu batang. "Jadi kalau satu batang 6 meter dengan pipa diameter 90 itu sangat berat sekali ya, jadi kita potong dua," katanya.

Menurut Sonny, pihaknya pun akan mengangkat pipa yang retak dengan cara dipotong. Sebab beban pipa yang berat dan tidak bisa menggunakan alat berat untuk mengangkatnya. "Karena aksesnya juga tidak bisa menggunakan alat berat yang besar. Nah kemudian nanti kita potong, setelah potong kita masukkan pipa yang berikutnya untuk kita sambung," katanya.

Ia menargetkan pipa dapat tersambung pada Jumat (7/6/2024) malam. Sehingga Sabtu (8/6/2024) aliran air sudah bisa berjalan normal kembali. "Targetnya nanti malam harusnya sudah bisa tersambung ya, mudah-mudahan doakan saja," kata dia.

Terkait penyebab pipa pecah, ia mengaku belum dapat menyimpulkan hal tersebut. Namun, beberapa dugaan penyebab pipa bisa pecah dari kejadian yang sebelum-sebelumnya karena gempa. Dengan adanya gempa, Sonny mengatakan pipa yang sudah tertanam lama menjadi bergerak. Selain itu akses penggunaan air tanah membuat posisi pipa tidak berada di tempat semula.

"Kemudian ada tekanan air, ini juga menjadi rentan untuk bisa pecah. Yang menjadi fokus juga kita semua sekarang hari ini seperti yang kita lihat bahwa ternyata pipa kita hari ini tertanam di atas bangunan-bangunan," kata dia.

Ia memastikan bahwa Perumda Tirtawening selalu melakukan perawatan berkala. Pihaknya pun akan memastikan penyebab pasti pipa pecah.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement