Jumat 16 May 2025 21:42 WIB

Kapolda Jabar dan Dedi Mulyadi Sepakat Sikat Habis Aksi Premanisme

Kapolda sudah menetapkan 177 orang menjadi tersangka aksi premanisme

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkomitmen menyikat habis aksi premanisme di Jabar, Jumat (16/5/2025).
Foto: Dok Republika
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkomitmen menyikat habis aksi premanisme di Jabar, Jumat (16/5/2025).

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG-- Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan menegaskan tidak ada ampun untuk aksi premanisme di wilayah Jawa Barat. Ia pun bakal menyikat habis para pelaku aksi premanisme yang menganggu keamanan iklim investasi.

"Kami sudah bicarakan dengan gubernur, wali kota dan bupati dan seluruh kapolres, kita berkomitmen memberantas premanisme," ujar Kapolda Jabar di Gedung Pakuan, Jumat (16/5/2025).

Baca Juga

Ia menyebut pihaknya bakal menjamin investasi di Jawa Barat aman dan bebas dari aksi premanisme. Irjen Pol Rudi mengaku bakal melakukan patroli bersama TNI dan Satpol PP serta membangun pos di kawasan industri di Jabar.

Kapolda menyebut sudah menetapkan 177 orang menjadi tersangka aksi premanisme selama operasi pekat 10 hari. Ia menegaskan tidak ada tempat untuk aksi premanisme di Jawa Barat. Menurutnya, aksi premanisme banyak terjadi di kawasan industri, pemukiman, pasar, pembangunan rumah dan lainnya. Pihaknya akan tegas termasuk menindak pelaku pungutan liar di pasar atau parkir liar.

Ia menegaskan akan menindak seluruh aksi premanisme. Termasuk sudah mengintruksikan jajaran polres untuk menyikat segala bentuk aksi premanisme.

"Segala macamnya yang dirisaukan oleh masyarakat, kita semua akan tindak dan sudah dilakukan. Sikat premanisme," kata dia.

Kapolda Jabar pun mendukung langkah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang akan memasukkan preman ke barak sebagai bentuk edukasi. Ia menyebut seseorang menjadi preman karena tidak terlatih untuk memenuhi kebutuhan hidup. "Kita siapkan dia jadi manusia yang berguna dengan salah satunya pendidikan. Kita dukung," kata Kapolda Jabar.

Pihaknya akan mengkaji apabila akan menggunakan sekolah polisi negara (SPN) untuk pendidikan terhadap preman tersebut. Pihaknya mendorong agar mereka mengubah cara berpikir dan mau bekerja. "Tadi Pak Gubernur Jabar mencanangkan di SPN akan kaji untuk pembekalan ya, supaya dia berubah, mindsetnya berubah kemudian dia mau bekerja. Terdedikasi yang baik sehingga siap mencari pekerjaan," kata dia.

Di tempat yang sama, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya ingin seluruh wilayah aman. Maka dari itu, Polda Metro Jaya turut dilibatkan, karena menaungi Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kota Depok. Poin yang disepakati antaranya peningkatan keamanan.

"Mendorong iklim investasi untuk tumbuh kondusif dan kemudian melahirkan banyak tenaga kerja dan didalamnya ada upaya yang dilakukan, memperkuat basic keamanan tiap kawasan dan zona industri dan menumbuhkan iklim ekonomi yang kondusif, melindungi UMKM. Ada ketentraman di pasar dan berbagai tempat lainnya," kata Dedi.

Selain itu, Pemprov Jabar juga mendorong anak-anak di Jawa Barat untuk tertib dan disiplin dalam berlalulintas, dengan keterlibatan Polda Jabar dan Polda Metro Jaya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement