Kamis 08 Aug 2024 12:13 WIB

Antisipsi Kebakaran di Musim Kemarau, Kuningan Persiapkan Sekat Bakar dan Embung

Semua harus bersama-sama menjaga Gunung Ciremai dari potensi kebakaran hutan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Ilustrasi Kebakaran Hutan
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kebakaran Hutan

REJABAR.CO.ID,  KUNINGAN--Menghadapi musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan menjadi ancaman di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Untuk itu, upaya antisipasi pun dilakukan Pemkab Kuningan bersama TNI, Polri, TNGC dan pihak lainnya.

Antisipasi itu di antaranya dilakukan dengan pemeliharaan sekat bakar dan rencana pembuatan embung. Sekat bakar adalah jalur yang memisahkan areal dalam hamparan bahan bakaran untuk mencegah dan/atau mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran yang lebih luas.

Baca Juga

Ada dua jenis sekat bakar, yaitu sekat bakar alami yang merupakan bentangan alam sungai, danau, rawa atau jurang. Dan sekat bakar buatan yang meliputi jalur parit dan kanal pada lahan gambut. Kegiatan pemeliharaan sekat bakar itu dilakukan pada jalur Lambosir – Bintangot – Karangdinging – Batu Kikaidin. Selain itu, jalur sekat bakar Kebun Raya Kuningan – Blok Kupang. Sedangkan rencana pembuatan embung di dua titik lokasi, yakni di Blok Kikaidin dan di Blok Kupang.

Pj Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat mengatakan, semua pihak harus bersama-sama menjaga Gunung Ciremai dari potensi kebakaran hutan.

‘’Kita membuat dua embung dan sekat bakar. Embung berfungsi untuk memudahkan pengambilan air pada saat terjadi kebakaran. Jadi tim SAR tidak harus mengambil air dari bawah. Sedangkan sekat bakar berfungsi untuk mencegah penyebaran api,’’ ujar Iip, kemarin.

Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu mengatakan, embung berfungsi sebagai membran yang sangat vital dalam mengatasi kebakaran hutan. ‘’Sumber air yang jauh selalu menjadi kendala dalam penanganan kebakaran, terutama saat proses pendinginan. Dengan embung yang baru, kita dapat menjangkau area yang lebih luas, termasuk sekitar Kebun Raya Kuningan,’’ kata Indra.

Indra menambahkan, embung tidak hanya berperan dalam penyediaan air untuk memadamkan api. Namun, juga menjadi bagian penting dari pelestarian ekosistem lokal karena menjadi habitat bagi satwa liar dan vegetasi khas di Kabupaten Kuningan.

Tak hanya embung, Indra juga menekankan pentingnya sekat bakar saat terjadinya kebakaran. ‘’Sekat bakar adalah penghalang efektif untuk mencegah api menyebar, dan kita terus berupaya memperbaiki sistem ini,’’ kata Indra. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement