REJABAR.CO.ID, CIREBON--Kericuhan yang melibatkan warga dengan tim dari Heru Nursamsi, yang mengklaim sebagai Sultan Kasepuhan Cirebon, di Alun-alun Sangkala Buana Cirebon, berbuntut panjang. Pria yang dikenal dengan sebutan Pangeraln Kuda Putih itu melaporkan para pelaku ke Mapolres Cirebon Kota.
‘’(Laporan) terkait accident sebenarnya, ada pemukulan dari massa yang ada di lokasi,’’ ujar Heru, saat ditemui usai melapor ke polisi, Rabu (2/10/2024) malam.
Heru mengatakan, ada sekitar lima orang dari timnya yang menjadi korban dari peristiwa tersebut. Menurutnya, para korban mengalami luka memar dari area leher ke wajah. ‘’Ada kurang lebih lima orang (yang menjadi korban), jajaran saya semuanya,’’ kata Heru.
Saat ini, kata Heru, para korban sedang divisum. Keberadaan hasil visum tersebut menjadi salah satu syarat penyidik dalam memproses laporan itu.
Heru menjelaskan, pihak yang dilaporkannya adalah orang-orang yang tertangkap video sedang melakukan aksinya. Dia pun tidak bisa memastikan apakah para pelaku merupakan anggota Laskar Macan Ali atau bukan karena mereka tidak berseragam.
‘’Pelakunya kami gak ada yang kenal. Sesuai video yang kami dapat, yang kami terima, itu yang kami berikan kepada penyidik. Personalnya saya gak kenal,’’ kata Heru.
Heru pun mengapresiasi sikap Panglima Tinggi Laskar Macan Ali Nuswantara, Prabu Diaz, yang telah menjaga timnya dalam peristiwa tersebut. Menurutnya, ketegangan antara Macan Ali dengan timnya lebih karena belum mengenal satu sama lain.
Heru mengaku kecewa dengan adanya tindakan penyerangan yang dialami timnya. Pasalnya, dia berharap pertemuan antara Laskar Macan Ali dengan timnya hari ini bisa membuahkan diskusi menarik dan bukan debat kusir.
Heru menjelaskan, kehadiran timnya itu untuk menjawab tantangan Prabu Diaz. Sebelumnya, Prabu Diaz meminta kepada siapapun yang merasa berhak menjadi sultan, untuk datang dan menunjukkan bukti klaim tersebut. ‘’Panglima Macan Ali meminta kepada kita, buktikan kalau memang merasa benar. Ya udah, tim saya datang,’’ kata Heru.
Heru pun menunjukkan dokumen yang dimilikinya. Salah satunya dokumen legal standing-nya sebagai sultan. ‘’Saya bisa buktikan, status sultan saya sudah diverifikasi oleh negara,’’ katanya.
Heru menyatakan, semula berharap bisa melaksanakan diskusi dan menunjukkan barang bukti yang dimiikinya. Dia pun kecewa dengan adanya tindak kekerasan yang menimpa timnya.