REJABAR.CO.ID, BANDUNG--Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung meminta agar masyarakat tidak membuang sampah di pinggir Jalan Sukajadi, Kota Bandung. Mereka, meminta agar masyarakat membuang sampah ke tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di Pasar Sederhana.
Kepala DLHK Kota Bandung Dudi Prayudi mengatakan, telah mengarahkan masyarakat di kawasan Sukajadi untuk membuang sampah ke TPS Pasar Sukajadi. Ia mengaku telah memberikan arahan kepada kecamatan dan kelurahan untuk menginformasikan hal tersebut ke warga.
"Kami arahkan melalui kecamatan atau kelurahan agar warga mengangkut sampahnya ke TPS terdekat yaitu TPS Pasar Sederhana," ujar Dudi, Jumat (10/1/2025).
Terkait penegakan hukum akibat Jalan Sukajadi dijadikan tempat pembuangan sampah liar, kata dia, hal itu menjadi kewenangan Satpol PP untuk bertindak.
Saat dikonfirmasi, Kepala Satpol PP Kota Bandung Rasdian Setiadi belum merespons tanggapan terkait hal itu.
Sebelumnya, tumpukan sampah rumah tangga sering terlihat di sejumlah titik di Jalan Sukajadi, Kota Bandung, Kamis (9/1/2025). Pemandangan tersebut sudah berlangsung beberapa bulan terakhir yang menganggu kenyamanan masyarakat.
Pantauan, sekitar pukul 09.15 WIB petugas kebersihan sudah membersihkan sebagian titik sampah. Mereka memasukkan sampah ke truk sampah tersebut.
Namun, terdapat tumpukan sampah yang belum terangkat. Pengangkutan sampah menggunakan truk tersebut membuat jalan menyempit sehingga terjadi kepadatan kendaraan yang hendak melintas.
Salah seorang warga Sukajadi Fredy mengatakan tumpukan sampah yang muncul di Jalan Sukajadi sudah berlangsung sejak lama kurang lebih 2 hingga 3 bulan. Termasuk tumpukan sampah di Jalan Pasteur arah ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
"Saya lihat kalau di wilayah Sukajadi kalau penumpukan sampah ada 2 sampai 3 bulan, di jalan Pasteur juga ada," ucap dia saat dikonfirmasi, Kamis (9/1/2025).
Ia menyebut tiap pagi tumpukan sampah muncul di sisi kiri dan kanan Jalan Sukajadi mengarah ke PVJ mal. Fredy menduga sampah-sampah tersebut berasal dari warga setempat yang tidak terangkut.
