Senin 03 Feb 2025 13:51 WIB

Ada Larangan Dijual Eceran, Warga Cimahi Antre Berburu Gas Melon di Pangkalan

Dalam beberapa hari terakhir ini, warga kesulitan mendapatkan gas melon

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Warga Sedang Antre Berburu Gas LPG 3 KG di Pangkalan Jalan Terusan, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat pada Senin (3/2/2024). Warga Mengaku Kesulitan Mendapatkan Gas Bersubdidi Sejak Adanya Larangan Dijual Secara Eceran.
Foto: Ferry Bangkit
Warga Sedang Antre Berburu Gas LPG 3 KG di Pangkalan Jalan Terusan, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat pada Senin (3/2/2024). Warga Mengaku Kesulitan Mendapatkan Gas Bersubdidi Sejak Adanya Larangan Dijual Secara Eceran.

REJABAR.CO.ID,  CIMAHI -- Larangan penjualan gas liquefied petroleum gas (LPG) atau gas LPG 3 Kg secara eceran sejak 1 Februari 2025 menimbulkan gejolak di Kota Cimahi. Warga mengaku kesulitan untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut.

Seperti yang terpantau di pangkalan Jalan Terusan, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah pada Senin (3/2/2025) pagi milik Irvan Harmansyah. Puluhan warga terpantau antre untuk membeli gas LPG 3 Kg karena sudah tidak ada di warung.

Baca Juga

"Iya tadi antre dari jam 9 mau beli gas, soalnya biasa beli di warung deket rumah tapi kosong," ujar Ika Puspitasari (40) salah seorang penjual gorengan.

Penjual gorengan asal Jalan Margaluyu, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi itu dalam beberapa hari terakhir ini kesulitan mendapatkan gas melon tersebut. Sehingga akhirnya mendatangi pangkalan yang lumayan jauh dari rumahnya. "Kemarin sempet ke sini karena abis gas mau jualan, tapi udah habis jadi hari ini balik lagi," kata dia.

Ika mengaku keberatan dengan adanya larangan penjualan gas eceran di warung. Sebab, dirinya harus berjalan lumayan jauh hanya untuk membeli gas LPG 3 Kg. "Saya sempet keliling tapi gak dapat-dapat, jadi mending kaya sebelumnya aja di warung belinya. Belum lagi sekarang cuma boleh beli 2," kata Ika.

Sementara itu Situ Sadiah (53) warga lainnya terpaksa harus kembali ke rumah dengan tangan hampa karena tidak kebagian. Ia pun harus membawa kembali gas kosong yang dibawanya. "Iya balik lagi soalnya katanya udah abis sama yang daftar duluan. Biasanya beli di warung deket rumah tapi sekarang gak ada," katanya.

Irvan Harmansyah, pemilik pangkalan mengaku ada peningkatan masyarakat yang mencari gas LPG 3 Kg sejak adanya larangan penjualan secara eceran. Namun, pihaknya tak bisa memenuhi kebutuhan seluruh warga karena kiriman dari agen cukup terbatas.

"Kalau pasokan aman, cuma jatahnya cuma 100 tabung. Jadi kadang ada masyarakat yang gak kebagian sejak diberlakukannya aturan itu," kata dia.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement