Selasa 18 Feb 2025 08:35 WIB

Bencana di Jabar Capai 184 Kejadian Didominasi Cuaca Ekstrem, Masyarakat Harus Waspada

Sebanyak 134 rumah mengalami kerusakan berat dan 431 rumah rusak sedang

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin meninjau lokasi terdampak bencana tanah longsor di Kampung Cikadongdong, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya
Foto: Dok Humas Pemprov Jabar
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin meninjau lokasi terdampak bencana tanah longsor di Kampung Cikadongdong, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan bencana di Jabar mencapai 184 kejadian pada Februari tahun 2024. Bencana didominasi oleh cuaca ekstrem.

Data BPBD Jabar, 184 kejadian bencana terdiri dari 38 kejadian banjir, 45 kejadian tanah longsor dan 101 kejadian cuaca ekstrem. Akibatnya, sebanyak 134 rumah mengalami kerusakan berat, 431 rumah rusak sedang dan 912 rumah rusak ringan.

Baca Juga

Sebanyak 20.908 rumah sempat terendam banjir. Selain itu terdapat tiga orang meninggal dunia dan 138.900 warga terdampak. "184 kejadian bencana di bulan Februari," ujar Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat saat dikonfirmasi, Selasa (18/2/2025).

Ia melanjutkan kabupaten yang sering mengalami kejadian bencana yaitu Kabupaten Karawang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Kuningan. Sebelumnya, sepanjang 1 Januari hingga 22 Januari 2025 tercatat 65 kejadian bencana terjadi di Jabar. Terdiri dari 14 kejadian banjir, 18 kejadian bencana longsor, 33 kejadian cuaca ekstrem.

Akibat kejadian tersebut, sebanyak 49 rumah rusak berat, 45 rumah rusak sedang, 98 rumah rusak ringan. Sebanyak 6.316 rumah sempat terendam banjir sedangkan 57.307 orang terkena dampak. "Total 65 kejadian," katanya.

Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan kampanye kepada masyarakat melalui berbagai platform seperti media sosial tentang imbauan waspada bencana. Selain itu, Pj Gubernur Jabar telah mengeluarkan surat tentang siaga bencana hidrometeorologi.

"Kalau dari kami lebih ke kampanye aja yang kita bagikan di media sosial karena dari awal sudah diinfomasikan melalui SK Gubernur siaga bencana hidrometeorologi selama musim hujan dari Oktober 2024 sampai Mei 2025," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement