Jumat 28 Feb 2025 19:53 WIB

MUJ Berkomitmen Jalankan Program CSR Berkelanjutan untuk Kemajuan Jabar

TJSL MUJ telah memetakan potensi pemberdayaan kelompok difabel

Rep: ADV/ Red: Arie Lukihardianti
Secara simbol Direktur Utama MUJ Punjul Prabowo menyerahkan kaki palsu kepada penerima manfaat dalam Program TJSL Pembinaan Sahabat Disabilitas
Foto:

3) Pemberdayaan dan Pembinaan Anak Jalanan serta Miskin Kota

Kota Bandung terus berkembang dalam berbagai aspek, namun juga menghadapi tantangan seperti meningkatnya jumlah anak jalanan dan masyarakat miskin kota. TJSL MUJ, bekerja sama dengan KPM Dewi Sartika, menjalankan program pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok ini melalui pendidikan, advokasi kesehatan, dan peningkatan ekonomi. Di bidang pendidikan, program ini memberikan akses belajar yang layak bagi anak jalanan untuk mengubah pola pikir mereka dan menjaga dari pengaruh buruk lingkungan jalanan.

Dalam aspek ekonomi, TJSL MUJ mendorong program usaha mandiri bagi anak jalanan, agar mereka memiliki sumber penghasilan selain dengan cara mengemis. Salah satu inisiatif yang dikembangkan adalah produksi yogurt dan olahan makanan seperti risoles.

Pada tahun 2024, program ini terus berjalan dengan fokus pada pendidikan melalui pojok baca kreatif dan literasi, advokasi kesehatan untuk akses layanan medis yang lebih baik, serta pemberdayaan ekonomi melalui pembinaan UMKM. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan anak jalanan dan masyarakat miskin kota secara berkelanjutan.

4) Pembinaan UMKM Bambu Parahyangan

MUJ berperan dalam meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM di wilayahnya. Strategi yang diterapkan mencakup pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien, peningkatan keterampilan SDM, serta penguatan pengetahuan usaha. Salah satu program unggulan adalah Pembinaan UMKM Bambu Parahyangan, yang mendukung kelompok Saung Kasep di Cigadung, Kota Bandung.

Saung Kasep bergerak di bidang kerajinan bambu yang memiliki nilai budaya tinggi. Selain produksi, kelompok ini juga didorong untuk melakukan konservasi dan rehabilitasi bambu khas nusantara. Saat ini, Saung Kasep telah memiliki 50 pengusaha dari berbagai jenis usaha, menunjukkan potensi besar dalam sektor industri kreatif berbasis lingkungan.

5) Konservasi Penyu Pangumbahan

Konservasi Penyu Pangumbahan mencakup kawasan pantai sepanjang 2,3 km, dengan ekosistem hutan pantai masih terjaga sampai saat ini. Namun, ancaman seperti sampah, polusi industri, dan aktivitas manusia di pesisir dapat mengganggu proses peneluran penyu. MUJ bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat dalam merehabilitasi Pondok Edukasi dan Konservasi Penyu sebagai pusat kegiatan pelestarian oleh Kelompok Peduli Penyu Sukabumi (KPPS).

Selain upaya konservasi, Pangumbahan juga dikembangkan sebagai ekowisata berbasis pelestarian penyu, dimana wisatawan dapat belajar tentang penyu, melihat proses peneluran, serta berpartisipasi dalam pelepasan tukik ke laut. Pada tahun 2024, dalam mendukung konservasi penyu, TJSL MUJ melaksanakan program "Turtle Goes To School", yang bertujuan mengedukasi 1.000 peserta didik dari jenjang SD hingga SMA mengenai pentingnya pelestarian penyu. Program ini diharapkan meningkatkan kesadaran generasi muda untuk turut menjaga kelestarian satwa langka ini.

Pendiri Saung Kasep Edi, mengucapakan banyak terima kasih atas pembinaan yang diberikan kepada UMKM miliknya oleh MUJ. Dengan dukungan berbagai program pendampingan serta bantuan permodalan ini akan membantu meningkatkan daya saing Saung Kasep sehingga mampu berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah. Selain itu, MUJ juga mendorong penciptaan lapangan kerja baru melalui kemitraan strategis dengan berbagai sektor industri.

“Sejak kita berdiri, asalnya kita tanpa legalitas dan sekarang sesudah pendampingan akhirnya punya legalitas. Ini sangat membantu sekali, kehadirannya nampak jelas dan nyata. Kita jadi bisa memberdayakan ibu-ibu sekitar untuk pembuatan tumbler, gelas dari kayu, sekali lagi saya ucapkan terima kasih untuk MUJ,” kata Edi

Direktur PT Migas Utama Jabar (MUJ) Punjul Prabowo mengatakan, program TJSL MUJ bukan filantropi semata, tapi juga bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan dalam menciptakan dampak sosial yang positif. “Kami percaya bahwa keberlanjutan perusahaan harus selaras dengan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu, MUJ akan terus memperluas program TJSL agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas, untuk mewujudkan Jabar Istimewa,” papar Punjul.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement