REJABAR.CO.ID, Oleh: Muhammad Fauzi Ridwan
Insan Fauzi (27 tahun) pria kelahiran Lembang, Kabupaten Bandung Barat berhasil memanfaatkan peluang usaha di situs jual beli online Shoppe untuk memasarkan produk street wear-nya dengan merek Convergent. Dari usahanya tersebut, ia berhasil menjual produk kaus, celana panjang, dan jaket ke seluruh wilayah Indonesia dengan omzet mencapai puluhan juta dan telah memiliki puluhan karyawan.
Ia kini memiliki kantor, gudang dan kendaraan di Perumahan Hegarmanah Asri, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung. Dalam sehari, Convergent mampu memproduksi 700 produk pakaian sedangkan di bulan puasa Ramadhan dapat tembus ke angka 1.500. Tempat produksinya tersebar di 25 titik di Kabupaten Bandung.
Saat pertama kali terjun di dunia usaha tahun 2019 dan jual beli di situs marketplace tahun 2021, banyak tantangan dan kendala yang dihadapinya. Pria yang telah menikah ini bahkan mengalami kebangkrutan dengan menyisakan uang hanya sekitar Rp 500 ribu.
Berbekal uang tersebut dan puluhan produk pakaian yang tidak laku dijual, ia memulai belajar usaha di situs marketplace Shoppe. Salah satu rekannya yang kini menjadi karyawannya merupakan orang yang memperkenalkan dirinya ke dunia marketplace.
Dengan percaya diri, ia pun mulai berjualan di Shoppe. Namun, beberapa bulan membuka lapak, usahanya tidak mengalami peningkatan penjualan. Ia pun merugi.
Berbekal evaluasi, Insan Fauzi mempelajari strategi marketing produk di marketplace Shoppe. Salah satu yang dilakukannya adalah memasang iklan. Ia menggunakan uang Rp 300 ribu untuk iklan dengan iklan Rp 25 ribu per hari dan mengeluarkan 70 produk Convergent.
"Saya diberi tahu oleh teman saya tentang pentingnya beriklan di marketplace Shoppe," kata dia belum lama ini.
Saat ini, dana iklan yang dikeluarkannya untuk di Shoppe mencapai belasan juta. Ia pun memanfaatkan fasilitas live Shoppe yang digunakannya untuk promosi.
Dengan strategi marketing tersebut, usahanya mulai membuahkan hasil hingga mencatatkan angka penjualan yang tinggi. Pada Desember tahun 2024 lalu, ia mengaku telah menjual 20 ribu produk.
Produk yang dikhususkan untuk kalangan milenial dan generasi Z ini pun telah tersebar di seluruh Indonesia dari Sabang hingga ke Merauke. Ia menjual produk Convergent dari harga Rp 99 ribu hingga Rp 259 ribu.
Insan Fauzi mengaku saat ini terus berinovasi melahirkan produk-produk Convergent yang berkualitas. Di samping itu, hasil jerih payahnya pun bakal digunakan untuk memberangkatkan orangtuanya, istrinya umroh.
Di tengah usahanya yang berkembang maju, ia sempat mengingat awal-awal kariernya sempat melamar bekerja ke 200 perusahaan. Namun, hampir seluruh lamaran ditolak. Ia pun sempat ditawari kedua orangtuanya untuk bekerja di pemerintahan.
Namun, kecintaannya terhadap dunia fashion membuat dirinya memilih untuk berusaha. Ia pun membuktikan usahanya berkembang maju dan sukses.
"Sebelumnya saya tidak punya apa-apa, nikah cuma punya (modal) Rp 800 ribu. Sekarang ada rumah, kantor, gudang dan kendaraan. Alhamdulillah sekarang juga mau memberangkatkan umroh," kata dia.
Kisah sukses memanfaatkan situs jual beli online juga dialami pasangan asal Bandung Dini dan Oscar, pendiri Rumah Dama Kara di Bandung. Mereka merasakan manfaat besar yang sama dari berjualan di situs jual beli online Shoppe. Ia berhasil memasarkan produk batiknya yang berkolaborasi dengan penyandang disabilitas ke berbagai tempat di wilayah Indonesia.
"Salah satu artikel Ronabian berhasil terjual 4.000 di Shoppe," kata dia.
Pasangan ini mengaku mempelajari strategi marketing di Shoppe agar produknya dapat terjual banyak. Ia pun mempelajari selera pasar yang ada di Shoppe.
Dosen Kewirausahaan, Administrasi Bisnis FISIP Unpad Rivani menilai para pelaku usaha yang berhasil meraup cuan besar dari marketplace Shoppe disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa diantaranya karena para pelaku usaha open minded, mau belajar dan pantang menyerah dalam usaha.
"Kalau yang udah (memanfaatkan Shoppe), rata-rata tergantung pelaku seperti open minded, kekeuh mau belajar pantang menyerah sehingga rata rata usahanya bagus," kata dia.
Selain itu, ia mengatakan para pelaku usaha memahami digital marketing, memahami kata kunci yang diperlukan dan kompetitif serta melakukan riset. Rivani menilai berusaha di marketplace merupakan proses panjang yang membutuhkan keahlian.
"Dia buka toko harus mampu mempromosikan, mengelola toko dan update biar ada di atas serta paham basic digital marketing, kata kunci yang dipakai, riset dan kompetitif," kata dia.
Ia menilai banyak pelaku usaha yang gagal di marketplace karena kurang memiliki pengetahuan tentang digital marketing dan lainnya. Mereka pun akhirnya kapok dan jera berjualan di marketplace.
Selain itu, Rivani menemukan banyak pelaku usaha yang menilai berjualan di marketplace harus menyiapkan dana iklan besar. Ia menilai pandangan tersebut keliru sebab terdapat pula iklan yang organik dengan menggunakan teknik tertentu seperti memanfaatkan fitur yang ada di Shoppe.
Ia menilai persaingan para pelaku usaha di marketplace sangat tinggi. Namun, keberadaan marketplace seperti Shoppe yang saat ini banyak diakses masyarakat Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas jangkauan pasar bagi pelaku usaha.
Rivani memberikan sejumlah saran untuk pelaku usaha yang akan memulai usaha di marketplace seperti Shoppe agar mengoptimalisasi toko dengan berbagai strategi termasuk memahami digital marketing. Selain itu, memiliki visi yang besar.
Direktur Eksekutif Shoppe Indonesia Christin Djuarto mengatakan Shoppe berkomitmen untuk menjadi kawan bagi UMKM dalam bertumbuh dan meraih kesuksesan. Pihaknya membuat inovasi untuk mendorong pertumbuhan UMKM melalui program sukses UMKM baru.
Ia mengatakan pihaknya memberikan dukungan gratis kepada UMKM pemula, pelatihan gratis dan program ekspor serta program kampus UMKM kelas online. Program UMKM baru bagian dari akselerasi digitalisasi UMKM di Indonesia.
Head of Government Relations Shoppe Indonesia Balques Manisang mengatakan program kampus UMKM kelas online memberikan sejumlah materi kepada pelaku UMKM seperti affiliate marketing solutions, optimalisasi performa toko, optimalisasi bisnis melalui kampanye, iklan Shoppe dan eksposur bisnis melalui fitur Shoppe.