REJABAR.CO.ID, INDRAMAYU -- Para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu berinisiatif melakukan iuran untuk membangun Rumah Tahfidz. Pembangunan Rumah Tahfidz itu sebagai upaya mendukung pembinaan generasi Qurani.
Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Tahfidz dilakukan di Jalan Cendrawasih Kelurahan Lemahmekar-Indramayu, Jumat (18/4/2025). Peletakan batu pertama dilakukan oleh Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin.
Syaefudin pun mengapresiasi semangat gotong royong dan kepedulian para ASN yang telah berinisiatif mengumpulkan iuran guna mewujudkan rumah tahfidz itu. Ia menyebut langkah tersebut sebagai bentuk nyata kontribusi ASN dalam mendukung pembangunan spiritual di tengah masyarakat.
“Rumah Tahfidz ini diharapkan dapat mencetak generasi penghafal Alquran yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual. Semoga kehadirannya turut menyemarakkan nuansa religius di Kabupaten Indramayu,” ungkap Syaefudin.
Rumah Tahfidz yang dibangun ini direncanakan akan menjadi tempat pembinaan dan pendidikan Alquran bagi anak-anak dan remaja. Selain sebagai tempat menghafal, Rumah Tahfidz itu juga akan menjadi pusat kegiatan keislaman dan pembentukan karakter islami yang kuat bagi para santrinya.
Ketua panitia pembangunan Rumah Tahfidz, Rinto Waluyo menyampaikan pembangunan tersebut merupakan hasil dari iuran sukarela para ASN di lingkungan Pemkab Indramayu. Ditambah lagi, dari sumbangan para donatur dan lembaga lainnya.
Ia menambahkan, pembangunan itu juga menjadi simbol bahwa semangat kebersamaan dan tanggung jawab sosial bisa menjadi pendorong lahirnya program-program bermanfaat bagi masyarakat. “Selain pembangunan rumah Tahfidz disini juga dibangun masjid untuk melengkapi fasilitas dan tempat ibadah,” kata Rinto.
Rinto menambahkan, luas lahan yang digunakan untuk pembangunan rumah Tahfidz dan masjid itu seluas 600 meter persegi yang merupakan penggabungan dua kavling. Hasil iuran ASN dibelikan satu kavling seluas 300 meter persegi dan kavling kedua seluas 300 meter persegi merupakan tanah hasil waqaf.
“Pembangunan ini membutuhkan anggaran sekitar 3 miliar. Mudah-mudahan ini berjalan lancar tidak ada halangan,” harap Rinto.