Sabtu 26 Apr 2025 16:12 WIB

Pegawai Kelurahan di Indramayu Diajari Bahasa Isyarat untuk Layani Teman Tuli

Para pegawai mendapatkan pelatihan dasar-dasar bahasa isyarat.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Tuna rungu (Ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Tuna rungu (Ilustrasi).

REJABAR.CO.ID, INDRAMAYU -- Penyandang tuna rungu di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mencapai ratusan orang. Namun, selama ini mereka terkendala dalam menerima layanan di pemerintahan, termasuk di kelurahan, akibat ketidakmampuan para pegawai dalam memahami bahasa isyarat.

Melihat kondisi tersebut, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan pun menggelar pelatihan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) bagi para perangkat kelurahan. Kegiatan itu dilakukan di Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan Indramayu.

Lurah Kelurahan Lemah Mekar, Umar Dani, mengatakan, pelaksanaan kegiatan itu merupakan tindak lanjut SK Lurah Nomor 8 tahun 2024 tentang Penetapan Kampung Ramah Disabilitas Kelurahan Lemahmekar, Kecamatan Indramayu. Pelaksanaannya terutama di Jalan Istiqomah, yang selama ini menjadi area implementasi Program CSR Pertamina RU VI Balongan.

Umar mengungkapkan, pegawai kelurahan selama ini kurang maksimal melayani disabilitas tuna rungu (teman tuli) karena sulit berkomunikasi. Pasalnya, para pegawainya tidak paham bahasa isyarat yang digunakan oleh para teman tuli.

“Melalui pelatihan dasar-dasar bahasa isyarat, kami berharap pelayanan bisa menjadi lebih baik dan maksimal,” ujar Umar, Sabtu (26/4/2025).

Dalam pelatihan ini, para pegawai kelurahan diajari Tarjono selaku Juru Bahasa Isyarat (JBI) Indramayu. Mereka diajari dasar-dasar Bisindo, seperti huruf, angka dan kata-kata umum yang biasa dipergunakan dalam berbicara.

Hadir pula Ketua Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia) Indramayu, Ilham Al Ghozali, yang turut membantu mengajarkan praktik  gerakan bahasa isyarat. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Indramayu, Lilis Lestiawati, mengapresiasi pelatihan Bisindo yang digelar PT KPI Unit VI Balongan.  Ia pun berharap, pelatihan serupa bisa diadakan kembali dan menyasar desa-desa dan kelurahan lainnya di Indramayu.

“Pelatihan ini sangat diperlukan agar pelayanan terhadap tuna rungu tidak terhambat,” terang Lilis.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI Unit VI Balongan, Mohamad Zulkifli mengatakan, kegiatan itu merupakan bagian dari implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kilang Pertamina Balongan. Tujuan pelatihannya agar para perangkat kelurahan memiliki pemahaman dan kemampuan berkomunikasi dengan tuna rungu.

“Semoga ketika para teman tuna rungu ini hadir terkait urusan administrasi di kantor kelurahan, para perangkat kelurahan sudah bisa berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat,” ucap Zulkifli.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement