Ahad 04 May 2025 21:49 WIB

Melalui Spirit KAA Kota Bandung Berpeluang Jadi Kota Perdagangan Internasional

Kota Bandung semestinya menyiapkan perayaan even berskala internasional.

Red: Fitriyan Zamzami
Para delegasi dari negara-negara Asia Afrika bersama Wali Kota Bandung Muhammad Farhan berfoto di Gedung Merdeka memeringati 70 tahun Konferensi Asia Afrika, di Kota Bandung, Rabu (23/4/2025).
Foto: Edi Yusuf
Para delegasi dari negara-negara Asia Afrika bersama Wali Kota Bandung Muhammad Farhan berfoto di Gedung Merdeka memeringati 70 tahun Konferensi Asia Afrika, di Kota Bandung, Rabu (23/4/2025).

REJABAR.CO.ID, BANDUNG – Kota Bandung dinilai bisa memanfaatkan spirit Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai momentum strategis untuk menaikan levelnya sebagai kota berkelas internasional sekaligus sebagai salah satu pusat perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi global. Langkah strategis itu bisa ditempuh dengan terus memperkuat hubungan kerjasama strategis negara-negara anggota KAA, salah satunya melalui perayaan KAA yang memiliki nilai kesejarahan yang mengikat kuat para anggotanya, sekaligus menjadi momentum peningkatan kerjasama ekonomi berskala internasional.

Ini diungkap kader Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bandung yang juga merupakan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat, Mardius, pekan lalu. Menurut Mardius, Kota Bandung seharusnya bisa menyiapkan langkah-langkah khusus dalam menyelenggarakan perayaan berlevel internasional seperti Konferensi Asia Afrika (KAA). Hal ini karena perayaan tersebut, menyimpan potensi besar bagi Indonesia memperkuat perannya sebagai kekuatan ekonomi dan diplomasi perdagangan tingkat dunia.

“Penyelenggaraan perayaan KAA tahun ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal dengan hadirnya para duta besar dari banyak negara Asia dan Afrika itu bisa menjadi pintu masuk membuka perdagangan internasional untuk memperkuat perekomian Indonesia dan negara-negara tersebut,” katanya.

Indonesia dan negara anggota KAA lainnya, lanjut Mardius, bisa membangun kekuatan ekonominya sebagai kekuatan pangan dan energi global yang menjadi komuditas strategis perdagangan internasional.

Mardius mencontohkan Indonesia sebagai negara yang sangat serius mermbangun kedaulatan pangannya. Seperti yang disampaikan Menko Pangan Zulkifli Hasan yang mengatakan Indonesia saat ini surplus komuditas Jagung sebesar 3,7 juta ton dan surplus beras sebanyak 3,5 juta ton.

"Keberhasilan Indonesia membangun ketahanan pangannya itu bisa menjadi inspirasi bagian negara-negara Asia Afrika. Indonesia bisa menjadi lokomotif negara-negara Asia Afrika menjadi kekuatan ekonomi global melalui sektor pangan,” katanya.

Keberhasilan surplus komoditas beras dan jagung ini kata Mardius juga tidak lepas dari peran masyarakat. Mengutip pendapat Menko Pangan yang juga Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, surplus beras dan jagung bisa berhasil karena kerja keras semua petani dan elemen masyarakat, serta kerja keras negara, termasuk TNI-Polri. 

“Kedua institusi penjaga kedaulatan Indonesia itu sangat penting diapresiasi karena telah ikut berkontribusi dalam membangun kedaulatan pangan melalui pemanfaatan lahan-lahan kosong menjadi lahan pertanian," ucapnya.

Sayangnya Kota Bandung kata Mardius tidak melakukan langkah-langkah strategis pada perayaan kemarin. "Sekelas Kota Bandung, yang memiliki anggaran Rp7.8 triliun, masa tidak bisa menyiapkan beberapa miliar untuk perayaan kelas dunia ini," katanya.

Ini juga berpotensi mewujudkan cita-cita Kota Bandung yang diinginkan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. "Kang Farhan kemarin inginkan Jalan Asia Afrika yang menuju Sudirman Kota Bandung dijadikan daerah premium berkelas internasional," katanya.

"Melalui diplomasi strategis, kita bisa membujuk negara-negara anggota KAA untuk membangun gedung-gedung kantor perwakilan negara mereka, seperti kantor perwakilan perdagangan, kantor perwakilan budaya atau kantor perwakilan bidang strategis lainnya,” katanya. 

Mardius yang juga merupakan seorang pengusaha ini menyampaikan, dengan dibukanya kantor perwakilan perdagangan ini menjadi potensi besar bagi Kota Bandung menjadi pusat perdagangan level internasional.

"Langkah itu bisa menjadi pintu masuk bagi kalangan pengusaha, industriawan, pelaku perdagangan internasional hingga wisatawan mancanegara berlomba-lomba datang ke Kota Bandung. Aktivitas perdagangan ekspor impor bisa semakin lancar dengan negara-negara tersebut," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement