Ono mengungkapkan, dirinya pun tidak pernah menjahit kain pakaian dinas yang dibagikan, karena lebih nyaman berpakaian kasual. Namun, dia tetap menerima jatah kain tersebut untuk menghormati keberagaman pilihan anggota dewan lainnya.
“Saya lebih suka pakai pakaian seperti ini. Tapi kalau saya tolak kainnya, nanti yang lain gimana, kan ada yang memang senang pakai baju safari,” katanya.
Untuk diketahui, belanja DPRD Jabar dalam APBD 2025 tidak mengalami perubahan besar, meski lima kali direvisi lewat peraturan gubernur.
Berdasarkan data yang dibagikan Ono melalui akun Instagram pribadinya, @ono_surono, tidak ada pemangkasan anggaran untuk pos seperti gaji, tunjangan komunikasi, tunjangan kesejahteraan, tunjangan perumahan, maupun uang operasional pimpinan DPRD.
Sementara itu, belanja pakaian dinas kepala daerah dan wakilnya tercatat turun dari Rp 275,5 juta menjadi Rp 118 juta. Meskipun APBD Jabar 2025 sudah direvisi 5 kali, fasilitas untuk anggota DPRD tetap utuh. Gaji, tunjangan, uang representasi, hingga operasional pimpinan DPRD tidak mengalami pemangkasan.