Kamis 05 Jun 2025 12:27 WIB

Puluhan Tahun Seberangi Sungai, Warga Dua Desa di Kuningan Kini Bisa Nikmati Jembatan Gantung

Jembatan gantung tak hanya menjadi akses mobilitas warga tapi jadi penggerak ekonomi

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Jembatan gantung penghubung Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru dan Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, yang telah dinantikan oleh warga selama puluhan tahun.
Foto: Dok Republika
Jembatan gantung penghubung Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru dan Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, yang telah dinantikan oleh warga selama puluhan tahun.

REJABAR.CO.ID,  KUNINGAN--Selama puluhan tahun, warga Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru dan Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan harus menyeberangi derasnya arus Sungai Srigading yang menjadi pembatas kedua desa mereka. Hal itu dikarenakan tidak adanya jembatan yang menghubungkan kedua desa.

Tak hanya warga, anak-anak sekolah juga terpaksa harus menyeberangi sungai dengan berjalan kaki. Hal itu sangat membahayakan terutama saat musim hujan yang membuat debit Sungai Srigading meningkat dan arusnya deras.

Baca Juga

Kondisi yang dialami warga dari kedua desa itupun viral beberapa bulan yang lalu. Pemkab Kuningan bersama berbagai pihak kemudian langsung turun dan mengupayakan pembangunan jembatan gantung.

Kini, jembatan gantung permanen telah selesai dibangun. Jembatan sepanjang 40 meter dengan lebar 1,2 meter itu membentang diatas Sungai Srigading. Warga kedua desa itupun tak perlu lagi menerjang derasnya arus sungai Srigading. “Alhamdulillah, jembatan ini akhirnya bisa selesai sesuai target. Jembatan ini merupakan jawaban panjang tentang simbol gotong royong dan kebersamaan juga penghubung masa depan,” ujar Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, kemarin.

Dian menjelaskan, keberadaan jembatan itu tak semata terwujud berkat adanya para donator. Namun juga hasil gotong royong masyarakat yang bahu membahu menuntaskan pembangunan jembatan.

Dian berharap, jembatan gantung itu tak hanya sekedar menjadi akses mobilitas warga. Namun juga penghubung sosial dan ekonomi antardesa. “Semoga keberadaan jembatan ini meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ikatan antarwarga,” katanya.

Seperti diketahui, pembangunan jembatan itu merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, Yayasan Harmoni Nusa, Yayasan 10.11 Putra Peduli dan partisipasi aktif masyarakat setempat.

Bupati pun sebelumnya meninjau langsung lokasi pembangunan jembatan itu pada pertengahan April 2025. Saat itu ia memastikan proyek tersebut selesai sebelum Idul Adha.

Sementara itu, salah seorang warga Dusun Seklok, Desa Cipakem, Eti (60), mengaku sangat gembira dengan hadirnya jembatan gantung tersebut. Ia bahkan turut membantu pembangunan jembatan dengan membawa batu dan pasir bersama warga lainnya. “Kami sangat bersyukur karena sekarang bisa berangkat tanpa harus menyeberangi arus sungai. Hatur nuhun Pak Bupati dan para donatur yang sudah peduli membangun jembatan yang ditunggu-tunggu sejak dulu,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement