REJABAR.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Manajemen Persib Bandung dan Viking Persib Club melakukan takziah ke rumah duka seorang Bobotoh pada Rabu (11/6). Bobotoh tersebut, meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif sekitar dua pekan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung karena terjatuh dari Flyover Pasupati.
Bobotoh yang diketahui bernama Nugraha (20), asal Kampung Cipari, RT 03/RW 06, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (6/6). Ia menjalani perawatan di rumah sakit sejak terjatuh saat melakukan konvoi usai laga Persib Bandung vs Persis Solo pada 24 Mei 2025.
"Yang jelas kami berbelasungakwa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Nugraha. Semoga keluarga diberikan kesabaran ketabahan dan semoga almarhum husnul khotimah," ujar Head of Communications PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhi Pratama.
Mewakili manajemen Persib Bandung, Adhi juga memberikan santunan kepada keluarga korban. "Kami mewakili manajemen hari ini memberikan santunan sebagai bentuk kepedulian terhadap keluarga korban dampak dari kejadian kemarin pasca pertandingan vs Persis Solo," katanya.
Adhi berharap ini menjadi menjadi kejadian terakhir. Dirinya menegaskan semua elemen termasuk suporter harus mengedepankan aspek keamanan dan keselamatan.
"Yang perlu diingat adalah kita harus mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan pada saat konvoi, kegiatan yang bersifat masif. Kami juga mengharapkan semoga ke depannya hal seperti ini tidak terjadi lagi," kata dia.
Sementara itu Intan Nuraeni (20), istri korban mengatakan, suaminya mengalami luka yang sangat fatal di bagian kepala hingga harus mendapat perawatan intensif di ruang ICU selama 12 hari hingga harus dipindahkan ke HCU RSHS Hasan Sadikin selama 2 hari hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
"Kalau kata dokter itu lukanya di kepala sebelah kiri, terus di rusuk sebelah kiri, sama di ginjalnya ada trauma karena benturan jadi kemarin sempat cuci darah. Buat bernapas juga kan pakai selang dari tenggorokan," kata Intan.
Intan tak menyangka suaminya bakal meninggal dengan cara tragis. Saat hari kejadian, suaminya berangkat dengan perasaan senang diizinkan ikut konvoi merayakan gelar juara Persib Bandung. "Berangkat dari rumah sama temannya, biasanya kan nonton di rumah. Waktu itu ya dia izin sama saya mau konvoi, ingin ikut meramaikan. Tapi pas Sabtu jam 5 pagi, saya dapat chat dari satpam RSHS, katanya suami saya jatuh dari jembatan,"ujar Intan.
Saat itu ia tak langsung percaya, berusaha mencari kebenaran informasi yang membuatnya kaget bukan main. Sampai akhirnya ada kabar dari teman suaminya yang menyebutkan bahwa Nugraha kini terbaring di rumah sakit. "Jadi temannya suami saya juga itu mencari dari Jumat malam, soalnya terpisah. Katanya dengar kabar suami saya jatuh, dicek sama temannya itu ke rumah sakit, ternyata benar," kata Intan.