Rabu 16 Jul 2025 09:40 WIB

Jeje Govinda Pastikan MPLS Dibuat Nyaman Bagi Siswa di Bandung Barat

Jeje optimistis, kegiatan MPLS dapat menjadi fondasi kuat bagi generasi muda di KBB

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail Meninjau Pelaksanaan MPLS di SMPN 2 Padaladang dan SMPN 2 Cisarua
Foto: Dok Republika
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail Meninjau Pelaksanaan MPLS di SMPN 2 Padaladang dan SMPN 2 Cisarua

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG BARAT -- Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail mengecek pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 pada Selasa (15/7/2025) di SMPN 2 Padalarang dan SMPN 2 Cisarua.

Adik ipar artis dan Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad itu ingin memastikan proses MPLS di Bandung Barat berjalan lancar dan membuat siswa merasa aman dan nyaman.

Baca Juga

"Kami ingin para pelajar merasa nyaman dan termotivasi untuk terus berprestasi. MPLS bukan hanya tentang pengenalan materi akademik, tapi juga pembentukan karakter dan nilai-nilai kebangsaan," ujar Jeje.

Menurut Jeje, kegiatan ini juga menjadi wahana untuk mempererat hubungan antar siswa serta membangun rasa kebersamaan yang solid. Pemkab Bandung Barat mendorong sekolah untuk mengadakan kegiatan MPLS yang kreatif dan inovatif.

Jeje optimistis, kegiatan MPLS dapat menjadi fondasi kuat bagi generasi muda di Bandung Barat untuk meraih masa depan yang cerah. "Kami memberikan kebebasan kepada sekolah untuk mengemas MPLS dengan cara yang menarik namun tetap edukatif," kata Jeje.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Asep Dendih memastikan pelaksanaan MPLS 2025 di Bandung Barat, sejalan dengan komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam menciptakan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah.

"Dalam MPLS, kami tidak hanya mengajarkan peserta didik tentang kurikulum, tetapi juga menanamkan pentingnya menjaga lingkungan serta nilai-nilai sosial," kata Asep.

MPLS di KBB juga menghadirkan berbagai kegiatan seperti pengenalan struktur organisasi sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, serta simulasi situasi belajar yang menyenangkan. Kegiatan ini dirancang untuk membantu peserta didik baru lebih mudah beradaptasi dengan suasana sekolah.

"Untuk mensukseskan MPLS, sebenarnya tak hanya tanggung jawab guru tapi juga orang tua dan masyarakat. Sinergi tersebut akan memberikan dampak positif yang besar bagi perkembangan peserta didik,” katanya.

Asep menambahkan, bahwa Disdik Bandung Barat juga telah memberikan panduan terkait pelaksanaan MPLS ke seluruh SD dan SMP. Beberapa poin yang ditekankan adalah, sekolah dilarang memberikan tugas yang tidak masuk akal atau tidak relevan, perpeloncoan hingga hukuman baik bersifat fisik, verbal maupun psikis siswa baru.

"Jika ada tugas harus edukatif dan relevan dengan tujuan MPLS ramah. Lalu kalaupun ada kegiatan MPLS ramah yang dilakukan di luar lingkungan satuan pendidikan, maka harus diketahui dan mendapatkan izin tertulis oleh orang tua/wali murid," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement