REJABAR.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ratusan siswa SMA Al Muttaqin menggelar kegiatan tadarus on the street di Jalan KH Z Mustofa, Kota Tasikmalaya, pada Selasa (28/3/2023). Kegiatan itu dilakukan untuk menumbuhkan kembali kecintaan para siswa memegang Alquran, khususnya di bulan Ramadhan.
Kepala SMA Al Muttaqin, In In Kadarsolihin, mengatakan, kegiatan tadarus on the street ini merupakan salah satu program Ramadhan yang ada di sekolahnya. Salah satu tujuan dibuat kegiatan itu adalah agar para siswa tak malu membawa dan membaca Alquran di tempat umum.
"Tujuan kegiatan ini untuk memperkuat keyakinan anak-anak harus percaya diri dengan Alquran. Karena di sini punya tempat yang representatif, seperti ini," kata dia, Selasa (28/3/2023).
In In menjelaskan, awalnya para siswa mempertanyakan kegiatan tadarus on the street yang diprogramkan oleh sekolah. Menurut dia, sejumlah siswa ada yang canggung untuk membawa dan membaca Alquran di tempat umum.
"Para siswa awalnya mau pakai HP saja baca Alquran-nya," ujar dia.
Namun, pihak sekolah akhirnya memberikan edukasi bahwa membawa dan membaca Alquran bukanlah sesuatu yang perlu ditutupi. Justru, itu merupakan salah satu identitas sebagai muslim. Karena itu, ia mengajak para siswa bangga ketika membawa dan membaca Alquran, bahkan ketika d tempat umum.
Apalagi, menurut In In, Kota Tasikmalaya kini memiliki fasilitas publik yang bisa dinikmati oleh siapapun, yaitu jalur pedestrian di Jalan KH Z Mustofa. "Ini bisa digunakan oleh publik untuk apapun. Jadi mumpung Ramadhan, kami coba kegiatan membaca Alquran," ujar dia.
In In menjelaskan, pihaknya melibatkan ratusan siswa dari 15 kelas X dan XI dalam tadarus on the street kali ini. Setiap kelas yang terlibat dibagi menjadi dua kelompok. Setiap kelompoknya ditugasi membawa satu juz Alquran.
Para siswa itu membaca di atas bangku berbentuk sepatu kelom geulis yang ada di sepanjang jalur pedestrian Jalan KH Z Mustofa. Butuh waktu sekitar satu jam untuk menyelesaikan kegiatan itu.
"Alhamdulillah hari ini siswa kami bisa mengkhatamkan Alquran," ujar In In.
Salah satu siswa yang ikut kegiatan itu, Farah (17 tahun), mengaku, senang bisa ikut kegiatan tadarus on the street. Ia juga merasa bangga bisa membaca Alquran di tempat umum bersama teman-temannya.
"Ada makna tersendiri yang tak bisa diungkapkan. Kalau langsung baca dari kitab itu lebih sejuk dan bermakna saja, berbeda dengan baca di HP," ujar dia.