Jumat 14 Apr 2023 13:23 WIB

Disperindag Jabar Gelar OPM Bersubsidi Sasar 125 Ribu Rumah Tangga Miskin

Disperindag Jabar tahun anggaran 2023 ini menyiapkan anggaran sebesar Rp 10 miliar. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih (kerudung kuning) saat inspeksi mendadak (Sidak) di pasar ritel modern dan toko parsel di Kota Bandung.
Foto: Dok Republika
Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih (kerudung kuning) saat inspeksi mendadak (Sidak) di pasar ritel modern dan toko parsel di Kota Bandung.

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat telah menggelar Operasi Pasar Murah Bersubsidi (OPADI) di 26 kabupaten/kota. Pasar murah bersubsidi tersebut, dialokasikan untuk 125 ribu rumah tangga miskin (RTM).

Menurut Kadisperindag Jawa Barat Noneng Komara Nengsih, pihaknya mulai mengawali OPADI perdana di Kota Depok pada awal pekan ini dengan target 4000 paket diserap warga Kota Depok. Kemudian terus berlanjut ke daerah lain seperti Kota Cimahi, Purwakarta, Bogor, Karawang serta daerah lain.

“Sesuai instruksi Pak Gubernur Ridwan Kamil, OPADI digelar dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga dari beberapa komoditas barang kebutuhan pokok pada hari-hari terakhir ini yang sangat mengganggu daya beli masyarakat terutama  bagi masyarakat yang kurang mampu,” ujar Noneng, Jumat (14/4/2023).

Disperindag Jabar, kata dia, tahun anggaran 2023 ini menyiapkan anggaran sebesar Rp 10 miliar yang sasarannya adaha rumah tangga miskin di Jawa Barat. “Kami berterima kasih pada pemerintah daerah yang mendukung mulai dari inventarisasi penetapan sasaran rumah tangga miskin sampai pelaksanaan OPM,” katanya.

Noneng merinci komoditas kebutuhan pokok  yang disubsidi  dalam operasi pasar murah kebutuhan pokok ini adalah: beras premium dengan besaran subsidi Rp 34.750/5kg, kemudian minyak goreng kemasan ber-SNI dengan besaran subsidi Rp 19.700/2 liter, lalu gula kristal putih bukan rafinasi kemasan ber-SNI dengan besaran subsidi Rp 14.400/ 2 kg dan tepung terigu kemasan ber-SNI dengan besaran subsidi Rp 10.800/2 kg.

Menurut Noneng, dalam OPADI tersedia bahan pokok dalam satu paket dengan alokasi 125.549 RTM di 26 Kab/Kota. “Penetapan besaran subsidi untuk masing-masing komoditi ini adalah didasarkan  kepada hasil kajian dari Lembaga Kajian Pangan Berkelanjutan Universitas Padjajaran,” katanya.

Noneng mencontohkan, dalam pelaksanaan OPADI di Kota Cimahi mendapatkan alokasi 6.000 rumah tangga kurang mampu/ miskin (RTM) calon penerima subsidi  dengan total subsidi sebesar Rp 477.900.000.

“Artinya setiap rumah tangga miskin di Kota Cimahi mendapatkan subsidi sebesar Rp. 79.650 untuk mendapatkan empat jenis komoditi barang pokok tersebut,” katanya.

Sedangkan pada Jumat (14/4/2023), kata Noneng, operasi pasar ini dilaksanakan di Indramayu, Garut dan Pangandaran sekaligus menutup seluruh jadwal OPADI di 26 kabupaten/kota. "Sudah terselenggara artinya 100 persen," katanya.

Selain OPADI, Disperindag Jawa Barat bersama perangkat dinas lain juga menggelar Bazaar Pasar Murah di Gedung Sate, bazaar juga setiap hari digelar di Kantor Disperindag Jabar. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement