Ahad 23 Apr 2023 06:10 WIB

Kala Bocah Pemulung Merapal Impian dari Pencakar Langit Jalan Sudirman

Banyak anak dari kaum marginal tersebut hanya memiliki pengetahuan terbatas.

Red: Agus Yulianto
Bocah pemulung, Rais, yang menyempatkan belajar meski berada di pinggir jalan menjadi viral di media sosial.
Foto:

Berani bermimpi

Azizah, Ayu, dan seratusan lebih anak berusia 4 hingga 12 tahun saat itu tengah tenggelam menikmati keseruan aktivitas yang tergolong baru bagi mereka di wahana bermain edukatif Kidzania di lantai enam Pacific Place, Kawasan Niaga Sudirman Jakarta, Ahad (16/4).

Tak hanya mereka. Pada waktu yang bersamaan, sebanyak seratusan anak lainnya juga merasakan pengalaman menyenangkan serupa pada wahana edukatif yang sama di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur.

Sebanyak dua ratusan anak itu menjadi amat istimewa karena mereka berasal dari kelompok Kampung Pemulung Jurang Mangu Tangerang Selatan, Saung Baca Gabungan Remaja Peduli (GARPU) Jakarta, Komunitas Lentera Kota Surabaya, serta Taman Baca Pesisir Surabaya.

Anak-anak tersebut sengaja diundang agar mereka bisa melihat dan mengenal ragam profesi yang dapat mereka raih lewat impian cita-cita pada masa mendatang dalam bingkai wahana permainan nan mendidik. Tidak hanya itu, sebanyak belasan perwakilan anak-anak tersebut juga diajak berpartisipasi dalam bermain seni peran kabaret di hadapan rekan-rekan mereka sendiri.

"Kami sudah melakukan kegiatan ini setiap Ramadhan dari tahun ke tahun sejak 2017. Kami memilih yayasan-yayasan ini karena memang didominasi oleh anak-anak dari keluarga kurang mampu," kata Brand Representative SoKlin Softergent Rana Gita Widawati dalam rangkaian acara bertemakan "Berani dan Wujudkan Mimpi bersama SoKlin".

Menurut Rana, banyak anak dari kaum marginal tersebut hanya memiliki pengetahuan terbatas mengenai cita-cita yang sesungguhnya amat luas. Mungkin selama ini, kata Rana, mereka hanya tahu kegiatan mencari nafkah sebatas menjadi pengemis atau pemulung karena hal itu sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam keseharian mereka.

"Karena itu, kami ajak mereka bermain untuk menginspirasi bahwa profesi itu sangat banyak dan bisa menjadi pilihan di masa depan yang lebih baik untuk mereka," terangnya.

Rana mengungkapkan, lewat aksi sosial tersebut pihaknya berharap agar anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap memupuk segala harapan besar dan berani untuk mewujudkan segala impian mereka.

"Sesuai visi kami yaitu 'all the good things in life should be accessible for everyone', maka kami berharap anak-anak ini punya harapan terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa mencapai mimpi-mimpi mereka," kata Rana. 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement