Kamis 27 Apr 2023 11:40 WIB

Purwakarta Kembangkan Budidaya Sorgum Pengganti Gandum Impor

Zat besi pada sorgum bisa membantu memulihkan mereka yang mengalami anemia.

Red: Agus Yulianto
Budidaya tanaman sorgum.
Foto: Istimewa
Budidaya tanaman sorgum.

REJABAR.CO.ID,  PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta mengembangkan potensi pangan baru. Salah satunya budidaya sorgum (sorghum bicolor) atau cantel untuk membangun dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Kami mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo dan arahan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam membangun dan memperkuat ketahanan pangan dengan memberikan bantuan terkait budidaya sorgum," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Kamis (27/4/2023).

Dia mengatakan, dalam melakukan pengembangan pertanian sorgum, Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta sudah menyediakan lahan di sekitar Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao. "Lahan tersebut sudah ditanami sorgum. Harapannya sorgum ini menjadi pengganti gandum impor sebagai bahan dasar pembuatan tepung," katanya.

Selain di Babakancikao, daerah lain di Purwakarta yang diproyeksikan sebagai lokasi pertanian budidaya sorgum adalah Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Sukatani.

Menurut bupati, sorgum ini sering dikeluhkan karena dianggap sulit untuk menjual bijinya setelah dikembangkan petani. Padahal jika dikembangkan dalam bentuk-bentuk hasil UMKM, nilai ekonomisnya akan berkembang pesat

Problemnya, kata Anne, para petani ini setelah memanen ingin langsung menjual hasil taninya tersebut. Padahal, jika ada teknologi pangan yang mumpuni, nilai jual sorgum akan meningkat.

"Selama ini sorgum hanya dihargai Rp 3.000-3.500 per kilogram untuk kering panen. Sedangkan untuk batangan harganya di kisaran Rp 300-Rp 400 per kilogram," katanya.

Ia menyampaikan, kalau harganya bisa murah seperti itu, karena kurangnya teknologi penunjang. Sorgum pun selama ini dijual begitu saja tanpa diolah lagi, bahkan jika susah dijual, maka sorgum hasil tani ini hanya jadi pakan ternak.

"Jadi kami berencana berkoordinasi dengan Jurusan Teknologi Pangan Universitas Pasundan terkait pengembangan produk dari sorgum ini. Kandungan sorgum sendiri sebenarnya jauh lebih baik daripada beras dan gandum," katanya.

Zat besi pada sorgum bisa membantu memulihkan mereka yang mengalami anemia. "Dibanding beras dan gandum, ada kelebihan lainnya darisorgum ini. Sorgum itu tidak memiliki kandungan gluten," katanya.

Karena itu bagi mereka yang memiliki penyakit alergi atau bahkan autoimun, aman jika mengonsumsi sorgum ini. Begitu pula jika diolah menjadi makanan sehari-hari.

"Kandungan serat dalam sorgum pun berada di atas beras. Hal ini ditambah dengan jumlah karbohidrat yang seimbang dengan kadar proteinnya. Jadi sebenarnya jika sorgum diolah menjadi roti atau kue kering, ternyata lebih enak. Bahkan kue kering pun bisa menjadi lebih renyah," katanya.

Bupati mengatakan, potensi sorgum di Purwakarta ini pun cukup baik karena iklim Purwakarta yang kering dan panas.

sumber : Antara
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement