Sandi mengatakan, alat bukti dan keterangan dari saksi ini merupakan kunci untuk melihat ada atau tidaknya suatu tindak pidana.
“Karena kita tidak bisa berandai-andai tentang masalah suatu peristiwa tindak pidana. Intinya bahwa kesaksian, alat bukti, menjadi suatu kunci utama untuk membuat terang suatu tindak pidana,” katanya.
Begitu juga soal visum. Hasil visum akan dilihat untuk memastikan soal luka yang dilaporkan oleh Habib Bahar. “Kita masih mengumpulkan saksi dan alat bukti untuk bisa menjawab apakah itu penembakan atau itu karena luka yang lainnya yang menjadikan beliaunya itu terluka,” ujar dia.
Soal hasil visum Habib Bahar, kala itu Sandi menyampaikan masih menunggu informasi dari Polres Bogor dan Polda Jawa Barat. “Bagaimana hasil visum dan lain sebagainya, nanti kita tunggu supaya kita bisa mendapat cerita utuh maupun informasi-informasi yang lainnya,” kata Sandi.
Pengacara Habib Bahar, Ichwan Tuankotta, sebelumnya mengatakan, tim advokat mendampingi Habib Bahar untuk melakukan visum di RS PMI Bogor.
Menurut Ichwan, tempat visum dengan rumah sakit di mana Habib Bahar menjalani perawatan setelah kejadian penembakan itu berbeda. “Beda rumah sakit,” kata Ichwan, Selasa (16/5/2023).