REJABAR.CO.ID, TASIKMALAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya memantau sejumlah lapak penjualan sapi menjelang momen Idul Adha, Jumat (23/6/2023). Sapi yang berada di lapak penjualan itu diperiksa kondisi kesehatannya dan kelayakannya untuk kurban.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, pemantauan lapak penjualan dan pemeriksaan hewan untuk kurban ini dilakukan juga untuk mengantisipasi penyakit menular ternak, seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun lumpy skin disease (LSD).
“Sejauh ini belum ada laporan adanya ternak yang terserang penyakit di Kota Tasikmalaya. Namun, kami harus tetap melakukan pencegahan dini,” kata Cheka, Jumat.
Cheka pun meminta hewan ternak yang dijual untuk kebutuhan kurban sudah divaksinasi, termasuk vaksinasi PMK dan LSD. Sejauh ini, kata dia, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya telah memvaksinasi sekitar 2.500 sapi. “Targetnya, sampai Idul Adha ada 3.500 sapi yang dapat divaksin,” kata dia.
Salah seorang pedagang sapi di Jalan Letnan Harun, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Dedi Rahmat, menyebut sapi yang dijual di lapaknya sudah diperiksa dan divaksin oleh petugas kesehatan hewan beberapa hari lalu. “Alhamdulillah, sapi di sini sehat semua,” ujarnya.
Namun, menurut Dedi, sapi yang terjual belum sampai seperti tahun lalu. Padahal, kata dia, penjualan sapi kali ini tidak seperti tahun lalu yang terdampak wabah PMK.
Dedi mengatakan, pada momen Idul Adha tahun lalu bisa menjual 92 sapi. Sementara saat ini baru 73 ekor yang terjual dari total 88 sapi yang disediakan. “Namun, kami targetkan akan meningkat jelang Idul Adha,” kata dia.
Menurut Dedi, harga sapi kali ini mengalami kenaikan berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per ekor. Adapun harga jual sapi yang paling murah di lapaknya disebut sekitar Rp 22 juta.