Menurut Gumilar, camaba yang masih keberatan dengan biaya IPI juga dapat mengajukan beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K). Namun, kuota untuk penerima beasiswa KIP K terbatas.
Gumilar menekankan, camaba yang wajib membayar IPI hanya yang lolos melalui jalur seleksi mandiri. Kuota camaba melalui jalur mandiri di Unsil sendiri disebut tak sampai 10 persen atau hanya 300 dari kapasitas 4.000 orang per angkatan.
Sementara camaba yang lolos seleksi melalui jalur lain hanya berkewajiban membayar uang kuliah tunggal (UKT). Besaran di kampus berstatus PTN Satker itu memiliki delapan kelompok, yang disesuaikan dengan pemberian informasi terkait pendapatan orang tua camaba. Besaran UKT Kelompok I adalah Rp 500 ribu dan yang tertinggi Kelompok VIII Rp 5,9 juta hingga Rp 8 juta, yang disesuaikan dengan jurusan.
Kritik dari BEM
Sebelumnya, Ketua BEM Unsil Muhammad Ilham Gumilang mengatakan, kampusnya telah mengeluarkan pengumuman terkait biaya IPI dalam penerimaan mahasiswa baru jalur seleksi mandiri 2023. Dalam pengumuman itu, pihak kampus tak memberikan pilihan besaran IPI kepada para calon mahasiswa baru (camaba) jalur seleksi mandiri.
“Sekarang kita sedang kumpul, konsolidasi membahas tentang hal ini. Karena Unsil menetapkan iuran pembangunan tanpa ada opsi pilihan,” kata Ilham, saat dihubungi Republika, Rabu (5/7/2023).
Menurut Ilham, pemberian opsi besaran IPI kepada camaba adalah hal yang penting. Pasalnya, tidak seluruh camaba memiliki kemampuan untuk membayar IPI yang ditetapkan Unsil.
“Kami tentu kaget dengan pengumuman itu. Beberapa tahun ke belakang itu ada opsi (besaran IPI), misalkan dari Rp nol, Rp 5 juta, Rp 10 juta, atau Rp 15 juta. Jadi, sekarang opsi tersebut dihilangkan. Sekarang langsung ditetapkan per jurusan oleh pihak kampus,” kata Ilham.
Padahal, menurut Ilham, dalam audiensi yang sebelumnya dilakukan BEM Unsil dengan pihak kampus, disebut akan dicantumkan opsi besaran IPI minimal nol rupiah. Namun, opsi itu tidak diberikan. “Kampus Unsil saya pikir sudah cukup mahal dengan kondisi Tasikmalaya yang tidak seperti kota besar lainnya,” kata dia.